Laju Inflasi Oktober Diprediksi 0,05 Persen - News
News, JAKARTA - Laju inflasi bukan Oktober ini diperkirakan sebesar 0,05 persen secara bulanan alias month on month (MoM) berdasarkan Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) pada pekan ketiga Oktober 2022.
Prediksi ini lebih landai dari capaian inflasi pada September 2022 yang mencapai 1,17% MoM.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, komoditas utama penyumbang inflasi adalah bensin, tarif angkutan dalam kota, serta angkutan antar kota.
“Bensin mengalami inflasi sebesar 0,05% MoM, tarif angkutan dalam kota dengan inflasi sebesar 0,04% MoM, dan angkutan antar kota dengan inflasi mencapai 0,01% MoM,” tulis Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (21/10/2022).
Selain komoditas tersebut, komoditas lain yang mencatat inflasi adalah rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras, yang masing-masing sebesar 0,01% MoM.
Sebaliknya, ada komoditas yang mengalami deflasi, sehingga menahan laju inflasi. Contohnya, cabai merah yang turun 0,10% MoM, telur ayam ras turun 0,08%, daging ayam ras turun 0,04%, cabai rawit turun 0,03%, dan tomat turun 0,01%.
Baca juga: Inflasi Oktober 2022 Diprediksi 0,05 Persen, BBM dan Tarif Angkutan Dalam Kota jadi Penyebab Utama
Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Reporter: Bidara Pink | Sumber: Kontan
Terkini Lainnya
Laju inflasi Oktober 2022 diperkirakan mencapai 0,05 persen yang antara lain dikontribusi oleh kenaikan harga bensin dan tarif angkutan dalam kota.
Dedolarisasi, Negara-negara BRICS Akan Luncurkan Sistem Keuangan Independen
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Perusahaan, BUMN Ini Gandeng BNN
Ada Proses Merger, Assesment Center Dukung Transformasi Digital di AP Indonesia
Wacana Penerapan Pajak Bea Masuk 200 Persen Produk China, Pengusaha Ingatkan Hal Ini ke Pemerintah
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Dibayangi Pelemahan, Berpotensi Tembus ke Level Rp16.300
Kebiasan Menabung Rendah, BNI Ajak Anak Muda Kelola Keuangan Lebih Terencana