androidvodic.com

Laba Adidas Anjlok Usai Keluar dari Pasar Rusia dan Putus Kemitraan dengan Kanye West - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, BERLIN - Raksasa penglengkapan olahraga asal Jerman, Adidas mengalami kemerosotan keuntungan pada kuartal III 2022.

Penurunan ini terjadi setelah brand itu meninggalkan pasar Rusia dan membatalkan kemitraannya dengan rapper Kanye West.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (10/11/2022), laba bersih perusahaan turun menjadi 352 juta euro atau setara 353 juta dolar Amerika Serikat (AS), dari 984 juta euro atau setara 986 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Kanye West Dinilai Punya Sikap Antisemitisme, Adidas pun Akhiri Kemitraan

Laba operasional turun 16 persen dan mencapai 564 juta euro atau setara 565,5 juta dolar AS.

Sementara laba bersih dari operasi yang dilanjutkan anjlok dari 479 juta euro atau setara 480 juta dolar AS tahun lalu, menjadi hanya 66 juta euro atau setara 66 juta dolar AS selama periode pelaporan.

"Perusahaan terdampak negatif oleh beberapa biaya satu kali yang berjumlah hampir 300 juta euro atau setara 300 juta dolar AS serta efek pajak yang luar biasa di Q3 (kuartal ketiga)," kata Adidas.

Menyusutnya aktivitas konsumen di negara-negara Barat di tengah krisis biaya hidup, diduga turut berkontribusi pada penurunan pendapatan perusahaan.

"Lingkungan pasar bergeser pada awal September karena permintaan konsumen di pasar Barat melambat dan tren lalu lintas di China Raya semakin memburuk," kata CFO Adidas, Harm Ohlmeyer dalam sebuah pernyataan.

Label fesyen olahraga ini juga memangkas prospek setahun penuhnya setelah mengakhiri kemitraannya dengan rapper ternama dunia Kanye West, menyusul komentar kontroversial anti-Semit yang dibuat oleh rapper tersebut di media sosial.

Perlu diketahui, West telah berkolaborasi dengan brand tersebut sejak 2013 dan dikontrak untuk terus melakukannya hingga 2026 mendatang.

Adidas saat ini memproyeksikan laba bersih dari operasi yang berkelanjutan sekitar 250 juta euro atau setara 251,56 juta dolar AS.

Angka ini merupakan setengah dari hampir 500 juta euro atau setara 501 juta dolar AS yang dipandu pada Oktober lalu.

Perusahaan saat ini memprediksi pendapatan mata uang-netral untuk menunjukkan pertumbuhan satu digit yang rendah pada 2022 dan telah menurunkan perkiraan margin kotor untuk tahun ini menjadi 47 persen dari yang diharapkan sebelumnya pada angka 47,5 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat