androidvodic.com

Saham SoftBank Anjlok 12 Persen Setelah Gagal dalam Program Buyback - News

Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, TOKYO – Saham SoftBank Group pada Senin (14/11) terpantau merosot sebesar 12 persen.

Ini menjadi penurunan saham terbesar Softbank sejak awal pandemi 2020 dan setelah perusahaan gagal mengumumkan buyback (pembelian kembali) saham yang diharapkan secara luas.

Seperti diketahui, segmen Vision Fund inti perusahaan membukukan kerugian 7,2 miliar dolar AS pada kuartal Juli-September, menyusul rekor kerugian 2,33 triliun yen atau sekitar 17 miliar dolar AS pada periode sebelumnya, karena penurunan penilaian startup memaksa investor teknologi terbesar di dunia untuk masuk ke mode defensif dan hampir menghentikan investasi.

Baca juga: SoftBank Vision Fund Diguncang Badai PHK, Pangkas 30 Persen Tenaga Kerjanya

Dilansir dari Bloomberg, Senin (14/11/2022) SoftBank sendiri telah bergulat dengan penurunan portofolio lebih dari 400 investasi di perusahaan teknologi publik dan swasta di seluruh dunia, termasuk SenseTime Group Inc. China, perusahaan pengiriman makanan AS DoorDash Inc. hingga perusahaan ride-hailing dan e-commerce Indonesia yakni Grup GoTo.

Sementara itu, kurangnya pembelian kembali, telah mendorong analis di Deutsche Bank, CLSA dan Jefferies untuk menurunkan peringkat mereka pada saham.

Adapun, Citi memberikan SoftBank peringkat “risiko tinggi”, dengan alasan ketidakpastian pasar modal dan dampak terkait terhadap pendapatan perusahaan.

"Kami sedang mencari putaran pengumuman pembelian kembali, tetapi tidak ada," kata analis Jefferies Atul Goyal dalam sebuah laporan.

Di sisi lain, SoftBank juga bergegas untuk melepas aset, termasuk pelepasan saham berharga Alibaba Group guna membayar utangnya.

Laba dari penjualan itu diklaim membantu SoftBank mendapat laba bersih sebesar 3,03 triliun yen pada kuartal yang baru saja berakhir, meskipun Vision Fund merugi.

Sementara utang perusahaan yang tidak termasuk cabang telekomunikasi SoftBank Corp mencapai 13,7 triliun yen, turun dari lebih dari 17 triliun yen pada akhir Juni.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat