androidvodic.com

Perusahaan Farmasi Siap Naikkan Harga 350 Produk Obat di AS Mulai 2023 - News

Laporan Wartawan News, Nur Febriana Trinugraheni

News, WASHINGTON - Firma riset kesehatan 3 Axis Advisors mengungkapkan produsen obat termasuk Pfizer Inc, GlaxoSmithKline PLC, Bristol Myers Squibb, AstraZeneca PLC, dan Sanofi SA berencana menaikkan harga pada lebih dari 350 obat di Amerika Serikat mulai awal Januari 2023.

Kenaikan diperkirakan akan terjadi saat industri farmasi AS mempersiapkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) Administrasi Biden, yang memungkinkan program kesehatan Medicare pemerintah dapat menegosiasikan harga secara langsung untuk beberapa obat mulai 2026.

Baca juga: Perkuat Arsitektur Kesehatan Global, Industri Lakukan Transformasi Sistem Farmasi

Selain itu, industri farmasi AS juga bersaing dengan inflasi dan gangguan rantai pasokan yang menyebabkan biaya manufaktur lebih tinggi.

Dikutip dari Reuters, pada tahun ini, produsen obat menaikkan harga pada lebih dari 1.400 obat, menurut data yang diterbitkan 46brooklyn, organisasi nirlaba penetapan harga obat yang terkait dengan 3 Axis. Kenaikan ini merupakan peningkatan terbesar sejak 2015.

Kenaikan harga obat rata-rata adalah 4,9 persen dibandingkan harga pada tahun lalu, sedangkan kenaikan rata-rata menurut 46brooklyn adalah 6,4 persen. Kedua angka tersebut lebih rendah dari tingkat inflasi di Amerika Serikat.

Produsen obat sebagian besar mempertahankan kenaikan sebesar 10 persen atau lebih rendah, sebuah praktik industri yang diikuti oleh banyak produsen obat besar sejak mereka mendapat kecaman karena terlalu banyak menaikkan harga di pertengahan dekade terakhir.

Baca juga: New Delhi Mulai Penyelidikan terhadap Farmasi India, Buntut Kasus Kematian 18 Anak Uzbekistan

Presiden 3 Axis Antonio Ciaccia, mengatakan produsen obat telah fokus meluncurkan obat mereka dengan harga lebih tinggi karena perhatian yang diberikan pada kenaikan harga tahunan. IRA harus memajukan dinamika ini, katanya.

“Produsen obat harus lebih berhati-hati dalam mengkalibrasi harga peluncuran tersebut di luar gerbang ... sehingga mereka tidak menempatkan diri mereka pada titik di mana di masa depan, mereka tidak dapat menaikkan harga untuk kembali ke profitabilitas," ungkap Ciaccia.

Lebih banyak kenaikan harga obat kemungkinan akan diumumkan pada Januari, yang secara historis menjadi bulan terbesar bagi produsen obat untuk menaikkan harga.

Produsen obat yang berbasis di New York, Pfizer, mengumumkan kenaikan paling banyak sejauh ini, dengan kenaikan harga pada 89 merek obat dan kenaikan tambahan pada 10 merek obat di cabang perusahannya, Hospira.

Baca juga: Banyak yang Ragukan Obat Sirup, Industri Farmasi Yakinkan Produknya Aman dari Cemaran EG dan DEG

Kemudian diikuti oleh GlaxoSmithKline (GSK), dengan kenaikan yang direncanakan sejauh ini pada 26 obat, termasuk kenaikan hampir 7 persen pada vaksin herpes zoster Shingrix yang populer.

Kenaikan harga obat penting yang diperkirakan terjadi termasuk kenaikan harga 9 persen pada terapi sel CAR-T Bristol Myers Squibb yaitu Abecma dan Breyanzi, kedua obat tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 400 ribu dolar AS untuk perawatan kanker darah.

Seorang juru bicara Bristol Myers Squibb mengatakan ada beberapa faktor pendorong dalam naiknya harga dari dua terapi sel CAR-T, termasuk “tingkat inflasi, nilai terapi, dan sifat proses pembuatan CAR-T yang dipersonalisasi”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat