androidvodic.com

Ekonom Mandiri Sekuritas Prediksi Belanja Pemilu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 2023 Capai Rp 119 T - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Ekonom Mandiri Sekuritas, Leo Putra Rinaldy mengatakan, pertumbuhan ekonomi diprediksi bakal stabil diangka 4,9 persen di tahun 2023. Angka tersebut didorong oleh belanja partai politik (Parpol) menjelang pemilu 2024 mendatang.

Menurut dia, kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2023 dinilai lebih baik dibandingkan negara lain yang justru dihadapkan pada pelambatan ekonomi.

"Saya melihat ekonomi Indonesia melambatnya manageable. Jadi kita expect pertumbuhan ekonomi di 4,9 persen, tahun lalu di 5,2 persen," kata Leo di Menara Mandiri II, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Jokowi Berencana Kumpulkan Kepala Daerah Minggu Depan, Bahas Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi

Leo mengatakan, pendorong perumbuhan ekonomi turut ditopang oleh konsumsi masyarakat. Dia memprediksikan, konsumsi belanja masyarakat mencapai Rp 119 triliun menjelang tahun pemilu.

"Kita berusaha kalkulasi, kalo kita hitung relaction relatif spanding, itu money injectionnya untuk di tahun 2023 bisa mencapai Rp 119 triliun sampai Rp 270 triliun. Jadi kisarannya 0,6 sampai 1,3 persen," tutur dia.

Kata Leo, konsumsi pada masa kampanye untuk pemilihan umum serentak akan menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi hingga 0,6 sampai 1,3 persen.

Leo mengatakan, pertumbuhan itu diprediksi bakal menggeliat di kuartal 3 dan 4 tahun 2023 atau dua bulan sebelum pemilu.

"Jadi tahun ini indonesia akan memasuki tahun politik, kalo kita lihat periode pemilu dari thn 2004 sampai 2019. Konsumsi masyarakat, dua kuartal sebelumnya, itu cenderung peak up" ujarnya.

Selain itu, Leo memaparkan, pendorong pertumbuhan ekonomi lainnya adalah melalui inflasi yang diprediksi berkisar 3,8 persen.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi India Diperkirakan Melambat Jadi 7 Persen pada 2023

"Faktor kedua konsumsi masyaramat akan solid, karena inflasi. Inflasi di tahu 2023 akan normalize, karena di tahun lalu ada kenaikan BBM," ucap dia.

"Sebelumnya kita expect inflasi tahun ini 4-4,5 persen. Tapi yanv terbaru kita expect di 3,8 persen," lanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat