WHO: Dua Obat Batuk Sirup Buatan India Gagal Memenuhi Standar Kualitas - News
Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo
News, GENEVA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (12/1/2023) mengeluarkan peringatan terhadap penggunaan dua obat batuk sirup buatan India terkait dengan kematian 18 anak di Uzbekistan akhir tahun lalu.
Dilansir dari Aljazeera, WHO mengatakan bahwa dua obat batuk sirup yakni AMBROXOL dan DOK-1 Max yang dibuat oleh pabrikan India Marion Biotech gagal memenuhi standar kualitas.
Sebagai tanggapan, kementerian kesehatan India langsung menangguhkan produksi obat sirup tersebut, sementara Uzbekistan melarang impor dan penjualan Doc-1 Max.
Baca juga: Hasil Pengujian BPOM, Satu Lagi Obat Sirup Dinyatakan Aman dari EG dan DEG
Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, kementerian kesehatan Uzbekistan pada akhir tahun lalu mengatakan bahwa obat batuk sirup tersebut diketahui memiliki kandungan etilen glikol atau zat beracun.
Disebutkan juga bahwa obat batuk sirup tersebut diberikan kepada anak-anak tanpa resep dokter, baik oleh orang tua atau atas saran apoteker dan dengan takaran yang melebihi dosis standar untuk anak-anak.
Lantas, pihak berwenang Uzbekistan pada pekan lalu telah menetapkan empat orang terkait kematian 18 anak yang mengonsumsi obat batuk sirup buatan Marion Biotech.
Dua dari empat orang yang ditahan merupakan pegawai senior di pusat ilmiah untuk standardisasi obat-obatan. Sedangkan dua orang lainnya merupakan eksekutif perusahaan Quramax Medikal yang mengimpor obat batuk sirup dari Marion Biotech.
Adapun laporan kematian akibat mengonsumsi obat batuk sirup buatan Maiden Pharmaceuticals, juga terjadi di Gambia, Afrika Barat, di mana sedikitnya 70 anak menjadi korban.
Terkini Lainnya
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (12/1/2023) mengeluarkan peringatan terhadap penggunaan dua obat batuk sirup buatan India
Jokowi Klaim Ekonomi dan Politik Indonesia Sangat Stabil di Tengah Gejolak Global
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Dedolarisasi, Negara-negara BRICS Akan Luncurkan Sistem Keuangan Independen
Pemerintah Minta KKKS Garap Lapangan Migas yang Nganggur
Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Perusahaan, BUMN Ini Gandeng BNN
Ada Proses Merger, Assesment Center Dukung Transformasi Digital di AP Indonesia
Wacana Penerapan Pajak Bea Masuk 200 Persen Produk China, Pengusaha Ingatkan Hal Ini ke Pemerintah