androidvodic.com

Genjot Produksi Udang 2 Juta Ton pada 2024, KKP Bakal Bangun Tambak Udang Modern di Sumba Timur - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membangun tambak udang modern di Desa Palakahembi, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Wacana ini muncul setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan ke desa tersebut pada akhir pekan lalu.

Menteri Trenggono menerangkan, rencana pembangunan tambak udang modern di wilayah tersebut untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Baca juga: DJPT KKP Upayakan Tarif PNBP Pascaproduksi Mendekati 5 Persen

Serta menghadirkan distribusi ekonomi di wilayah timur Indonesia.

"Kita (rencana) buat modeling tujuannya untuk meningkatkan produksi udang nasional yang signifikan karena luasan wilayah kita masih banyak," ucap Trenggono dalam keterangannya, Senin (23/1/2023).

"Indonesia timur target kita. Kenapa? supaya pertumbuhan ekonomi terdistribusi ke wilayah timur," sambungnya.

Menteri Trenggono melakukan peninjauan calon lokasi pengembangan budidaya udang berbasis kawasan bersama Bupati Sumba Timur Khristopel Praing.

Terdapat lahan potensial sekitar 1.800 hektare yang bisa dikembangkan sebagai lokasi pengembangan budidaya udang.

Baca juga: KKP Ungkap 137 Kasus Pelanggaran Bidang Kelautan Sepanjang Tahun 2022

Pengembangan budidaya udang di Sumba Timur menurutnya juga untuk mendukung capaian target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton pada 2024.

Udang memiliki peluang ekspor yang sangat besar dengan nilai pasar dunia sekitar 28 miliar dolar AS pada 2021.

"Pengembangan ini tentu kita sesuaikan dengan kemanfaatan dan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki daerah itu agar bisa meningkat dengan baik. Ini salah satu yang menjadi pemikiran kita semua di pemerintahan," tambahnya.

Menteri Trenggono memastikan jika terealisasi, pembangunan nantinya mengutamakan tenaga kerja lokal dan mengedepankan prinsip keberlanjutan bagi lingkungan dan usaha.

"Kalau kita bangun sesuai potensi rencana, maka tidak kurang dari Rp3 triliun yang dapat dihasilkan dalam 1 tahun dan tenaga kerja yang dibutuhkan bisa mencapai 5.000 orang. Untuk tenaga kerja, mutlak dan harus mengutamakan tenaga kerja lokal," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat