androidvodic.com

Emiten Makanan Bayi Dukung Program Pemerintah Atasi Persoalan Stunting - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Emiten makanan bayi PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) mendukung pemerintah dalam mengentaskan permasalahan gangguan pertumbuhan pada anak alias stunting di Indonesia.

Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Tbk Lutfiel Hakim mengatakan, perseroan telah menyelesaikan relayout dan penambahan mesin di pabrik existing yang berlokasi di Taman Tekno, Tangerang Selatan.

Dia menjelaskan pada tahun 2023 ini perseroan siap memproduksi lebih dari 100 miliar per tahun dari sebelumnya hanya maksimal 37 miliar per tahun, nilai ini naik lebih dari 100 persen dari nilai penjualan tahun sebelumnya.

Baca juga: Apa Itu Prevalensi Stunting? Ini Alasan Pemerintah Menargetkan 14 Persen Penurunan di Tahun 2024

Lutfiel menambahkan bagaimana Nayz Bubur MPASI sukses membantu menyelesaikan masalah stunting.

“Di NTT produk NAYZ digunakan oleh dokter yang sedang bertugas di sana untuk menangani stunting,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3/2023).

“Hasilnya luar biasa, anak-anak mereka tumbuh sehat, dari gizi buruk menjadi gizi kurang, sampai akhirnya menjadi gizi baik,” tambahnya.

Produk Nayz telah memenuhi kualitas 4 bintang (karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan serat) karena berbahan baku beras dan sayur organik, protein hewani seperti daging sapi dan ikan, serta penambahan premix sebagai pelengkap micronutrient, dan jauh dari kategori makanan ultra prosesz

NAYZ juga mengajak ibu-ibu untuk kembali meluangkan waktu dan memasak untuk anak.

“Cukup dengan 30 menit, kebutuhan nutrisi, gizi, kasih sayang dan cinta seorang ibu untuk si kecil bisa terpenuhi,” tutup Lutfiel.

NAYZ juga sedang menjajaki salah satu proyek dengan nilai yang cukup signifikan, dan dalam waktu dekat NAYZ bekerja sama dengan salah satu BUMN akan membuka Warung Gizi yang memberdayakan para UKM-UKM binaannya.

Baca juga: Peringati Hari Gizi Nasional, Ganjar Milenial Sosialisasi Pengentasan Stunting di Bogor

Diketahui, kurangnya asupan gizi sehingga mengakibatkan stunting masih menjadi salah satu permasalahan serius di tanah air.

Tercatat berdasarkan hasil survei, angka stunting tahun 2022 di Indonesia masih 21,6 persen.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menargetkan penurunan angka stunting di Indonesia sebesar 3,8 persen per tahun. Hal ini dilakukan agar target percepatan penurunan stunting 14 persen di 2024 yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo dapat tercapai.

Presiden juga menyampaikan beberapa hal penting mengenai pencegahan stunting pada Rakernas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Rabu (25/1/2023).

Satu di antaranya, Presiden berpesan untuk memberikan protein alami seperti telur dan ikan kepada bayi, bukan makanan ultra proses seperti biskuit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat