JICT Tata Ulang Rute Truk Angkutan Kontainer di Pelabuhan Lewat Mekanisme Pre-Booking - News
Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto
News, JAKARTA - PT Jakarta International Container Terminal [JICT] melakukan penataan ulang rute truk angkutan pelabuhan sekaligus memotong biaya logistik nasional melalui Terminal Booking System (TBS) yang berbasis mekanisme pre-booking.
Dengan melakukan booking terlebih dulu, pergerakan petikemas ekspor impor lebih efisien dan mengurangi kemacetan secara signifikan.
"Proyek inovasi pelabuhan ini dapat terwujud berkat kolaborasi tim internal JICT mulai dari Divisi Operations, IT, Komersial dan Finance," kata Vice President Director JICT Budi Cahyono saat peresmian terminal booking sistem di kantor JICT, Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Menurutnya, transformasi sistem pelabuhan hasil kreasi karyawan JICT ini mampu menghadirkan efisiensi biaya logistik nasional sesuai dengan keinginan pengguna jasa dan juga target pemerintah.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Subagiyo MT mengatakan pihaknya bersama stakeholders Pelabuhan Tanjung Priok sangat mendukung inisiatif yang dilakukan oleh JICT.
Baca juga: Kemenhub Mengeluarkan Aturan Kelaikan Peti Kemas dan VGM Diterapkan Segera
"Upaya implementasi teknologi pelabuhan tidak dapat terwujud tanpa kolaborasi seluruh pihak. Kami sangat mendukung TBS JICT.
Kami melihat TBS menjadi inisiatif penting dalam penyempurnaan pelayanan pelabuhan di Tanjung Priok," ujar Subagyo.
Caption : Menata rute truk angkutan pelabuhan sekaligus memotong biaya logistik nasional, PT Jakarta International Container Terminal atau JICT menghadirkan Inovasi 'Terminal Booking System' (TBS) yang berbasis mekanisme pre-booking.
Terkini Lainnya
JICT menata ulang rute truk angkutan pelabuhan sekaligus memotong biaya logistik nasional melalui Terminal Booking System.
Harga Emas Antam Hari Ini, 23 Juli 2024: Stagnan di Angka Rp1.404.000 per Gram
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Penerbangan Langsung Jakarta ke Sabah Mudahkan Pelancong Indonesia Berwisata dan Berobat
Akibat Kasus Korupsi, Luhut Tingkatkan Pengawasan Nikel dan Timah Oleh Simbara
IHSG Naik ke Level 7.321, Rupiah Masih Loyo
Tumbuh 7,8 Persen, BI Catat Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Sebanyak Rp9.000 Triliun per Juni 2024
Simbara Awasi Kebocoran Tambang Nikel dan Timah, Sri Mulyani: Pak Luhut Sangat Berapi-api