androidvodic.com

Penjualan Produk Makanan dan Fashion Diprediksi Kembali Melonjak di Ramadhan dan Idul Fitri - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) memprediksi penjualan sejumlah produk ritel seperti makanan dan fesyen akan melonjak selama  periode Ramadhan dan Idul Fitri 2023.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, peningkatan ini sejalan dengan pola konsumsi masyarakat yang meningkat pada periode tersebut.

Ditambah lagi, aturan terkait mobilitas masyarakat sudah dicabut Pemerintahan seiring telah melandainya kasus infeksi Covid-19.

"Pertumbuhan di ritel saat ini lebih bagus, karena orang sudah enggak takut lagi kumpul-kumpul. Dan penyakit sekarang udah enggak banyak kasusnya," ucap Budihardjo di Kawasan Sarinah Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Ia membeberkan, sejumlah jenis produk ritel yang bakal mengalami peningkatan cukup signifikan adalah produk fashion seperti baju, tas, atau sepatu. Kemudian produk makanan-minuman, serta bahan-bahan pokok di supermarket.

"Retail yang bakal meningkat di periode Ramadhan-Lebaran itu biasanya retail makanan, supermarket atau minimarket, kemudian juga baju-baju atau sepatu. Karena sekarang kan juga boleh mudik" papar Budihardjo.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengaku telah berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan, untuk mengajukan izin penambahan stok bahan pokok untuk disimpan di gudang para pengusaha retail.

Setidaknya, lanjut Budihardjo, minimal stok aman berada di angka dua kali lipat dari rata-rata stok di waktu biasa (di luar periode Ramadhan-Idul Fitri).

Baca juga: Beras Bulog Sudah Dijual di Pasar Ritel Modern dengan Harga Rp 9.450 per Kg

"Kami statmennya retail harus diberi kesempatan menyimpan stok untuk persiapan puasa seperti minyak goreng, telur, dan bahan-bahan pokok itu," papar Budihardjo.

Baca juga: Peritel Kini Mulai Manfaatkan Teknologi Virtual Assistant, Bagaimana Cara Kerjanya?

"Kalau biasanya kami mau lebaran stok ditambah satu kali lipat atau sampai 2 kali lipat. Kalau misal biasanya 1 ton, ya harus jadi 2 ton atau 3 ton," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat