androidvodic.com

Wall Street Terkoreksi Usai Gubernur The Fed Beri Sinyal Kerek Suku Bunga Lebih Tinggi - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

News, WASHINGTON - Indeks saham AS ditutup melemah pada perdagangan Selasa (7/3/2023), setelah ketua Federal Reserve AS (The Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral AS kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih tinggi.

Dikutip dari Reuters, dari tiga indeks utama Wall Street, Dow Jones Industrial Average kehilangan sebagian besar kekuatannya dengan penurunan 1,7 persen, sedangkan S&P 500 turun 1,5 persen dan Nasdaq Composite jatuh hampir 1,3 persen.

Penurunan tersebut terjadi menyusul pernyataan Powell di hadapan anggota parlemen AS bahwa The Fed siap menaikkan suku bunga dalam langkah yang lebih besar untuk menunjukkan tindakan yang lebih keras yang diperlukan guna mengendalikan inflasi.

Baca juga: Inflasi Februari 2023 Tembus 5,47 Persen Secara Year on Year, Ini Komoditas Penyumbangnya

Pernyataan tersebut mengikuti data terbaru yang menunjukkan kenaikan inflasi yang tidak terduga pada Januari dan data tenaga kerja yang luar biasa besar untuk bulan tersebut.

Investor meningkatkan taruhan mereka untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada bulan ini setelah komentar Powell tersebut.

Sementara banyak investor khawatir The Fed akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

"Mendengarkannya langsung dari Powell sedikit berbeda dengan menyimpulkannya dari data," kata kepala investasi di Independent Advisor Alliance, Chris Zaccarelli.

Dow Jones Industrial Average turun 574,98 poin atau 1,72 persen menjadi 32.856,46.

Sementara S&P 500 kehilangan 62,05 poin, atau 1,53 persen, menjadi 3.986,37, dan Nasdaq Composite turun 145,40 poin, atau 1,25 persen, menjadi 11.530,33.

Powell juga menambahkan, The Fed tidak akan mempertimbangkan untuk mengubah target inflasi 2 persen dan pasar tenaga kerja tidak menunjukkan bahwa penurunan ekonomi sudah dekat.

Data yang dapat mempengaruhi jalur kenaikan suku bunga The Fed mencakup penambahan upah non pertanian, yang diawasi ketat untuk Februari, yang akan dirilis pada Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Harga Pangan Melonjak, Inflasi Inggris Ikut Terdongkrak ke Rekor Tertinggi Mencapai 17,1 Persen

Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan peningkatan 200.000 pekerjaan dibandingkan dengan 517.000 pekerjaan yang jauh lebih kuat dari perkiraan yang dilaporkan pada Januari.

Sementara para investor membalikkan taruhan untuk mendukung kenaikan suku bunga 50 basis poin pada bulan ini.

Kepala investasi di Horizon Investments, Scott Ladner, mengatakan besarnya kenaikan suku bunga akan bergantung pada data upah yang akan datang dan angka inflasi.

Tetapi kepala investasi untuk Comerica Wealth Management, John Lynch, berpendapat data tenaga kerja dan indeks harga konsumen yang menunjukkan kekuatan sejauh ini, seharusnya membuat investor mengharapkan nada Powell yang lebih hawkish.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat