androidvodic.com

BPH Migas dan PGN Tinjau Pembangunan Jaringan Gas Bumi di Yogyakarta, Bidik 12 Ribu Sambungan Rumah - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

TRUBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas bersama PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina Persero, melaksanakan pengawasan terhadap pembangunan jaringan gas bumi (Jargas) untuk rumah tangga dan pelanggan kecil di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, jargas menjadi salah satu program andalan pemerintah di masa transisi energi saat ini.

Dalam hal ini, PGN berencana mengembangkan jargas di Yogyakarta sebanyak 12.900 Sambungan Rumah (SR) secara bertahap mengunakan investasi internal PGN, dimulai dari Kabupaten Sleman (Desa Caturtunggal) dan Kota Yogyakarta (Kecamatan Gondokusuman).

Baca juga: PGN Gandeng Tiga Perusahaan Jepang dan PTPN Garap Proyek Biomethane

Selain itu, PGN juga melakukan captive market di sektor komersial dan Industri.

Dalam penyediaan gas alam terkompresi (Compressed natural gas/CNG) untuk Kabupatan Sleman, PGN bersinergi dengan Subholding Gas Grup dengan estimasi kebutuhan sekitar 0,44 BBTUD (billion british thermal unit per day).

"BPH Migas berupaya sesuai dengan tugas dan fungsi dalam menetapkan tarif jargas nantinya yang mendekati nilai keekonomian masyarakat dan PGN untuk keberlanjutan pembangunan jargas selanjutnya," ungkap Erika dalam keterangannya, Selasa (14/3/2023).

"Kami juga terus mendorong PGN untuk memperbanyak pelanggan untuk memperluas jargas," sambungnya.

Lanjut Erika, wilayah di Yogyakarta belum ada pipa sehingga menggunakan sumber dari Jawa Tengah menggunakan CNG.

Menurutnya, hal ini sama saja, yang penting gas bumi dapat segera dimanfaatkan untuk jargas sehubungan dengan program transisi energi melalui pemanfaatan energi bersih, sehingga edukasi juga harus didorong di masyarakat untuk menggunakan energi bersih.

Diketahui, ada 2 skema terkait alokasi pasokan gas untuk jargas di Yogyakarta. Pertama menggunakan CNG yang diolah dari gas sumur yang ada di wilayah sekitar Jawa Tengah.

Selain itu sumber pasokan CNG juga dapat diangkut dari SPBG untuk disalurkan ke wilayah Jawa Tengah Bagian Selatan.

Dalam pengembangan jargas di Yogyakarta, PGN menggunakan infrastruktur seperti pipa PE diameter 180 mm, pipa PE diameter 90 mm, pipa PE diameter 63 mm, Pressure Reducing System (PRS), Regulating Station (RS), serta pipa untuk menyambungkan ke rumah dan kompor pelanggan.

“Pembangunan infrastruktur gas bumi di Yogyakarta sudah berjalan seperti pemasangan pipa distribusi kurang lebih 75,26 kilometer. Pembangunan kami dalam tujuh sektor. Di beberapa sektor sudah ada yang tersambung ke rumah-rumah warga dan siap untuk gas in," ungkap General Manager PGN Sales and Operation Regional III (SOR III) Edi Armawiria.

Edi menambahkan, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta menjadi wilayah pioneer untuk pembangunan jargas yang dapat menjadi stimulus perkembangan ekonomi masyarakat hingga industri kecil di Jawa Bagian Selatan.

Di Jawa Tengah bagian selatan, PGN juga telah melayani 200 pelanggan di Magelang yang terdiri dari rumah tangga, pelanggan kecil, hingga komersial. Layanan gas bumi di Magelang disupply menggunakan moda non pipa CNG dengan pemakaian gas kurang lebih 2.800 M3 per bulan.

“Dukungan dari BPH Migas, pemerintah, stakeholder, serta masyarakat terhadap upaya perluasan jargas sangat kami butuhkan agar pembangunan jargas dan manfaatnya dapat dirasakan secara nyata yang lebih efisien," pungkas Edi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat