androidvodic.com

Perusahaan Inggris Pamerkan Emas Batangan Bergambar Ka'bah Seharga Rp 154 Juta - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, LONDON – Menyambut bulan suci Ramadan 2023 ini, The Royal Mint perusahaan pembuat koin tertua di Inggris, meluncurkan emas batangan bergambar Ka'bah, bangunan suci yang menjadi ikon kota Mekkah, Arab Saudi.

"Sebuah kesempatan luar biasa,The Royal Mint bisa menerapkan keahlian ahli kami untuk menciptakan representasi Ka'bah yang indah, tempat tersuci di Bumi bagi banyak Muslim,” kata juru bicara The Royal, Rabu (15/3/2023).

Berbeda dengan emas lainnya, dalam peluncuran kali ini emas batangan seberat 20 gram sengaja di ukir gambar Ka'bah pada bagian sisi koin.

“Desainnya pasti akan populer di kalangan komunitas Muslim dan mencontohkan keahlian The Royal Mint. Ini merupakan proses yang menarik dan saya harap orang-orang di seluruh dunia akan menikmati seni yang tertera di atas emas, sebuah logam paling berharga,” kata Dewan Muslim Wales, Abdul Azim Ahmed, seperti dikutip dari Arab News.

Mengutip dari Arab News, pembuatan emas ini dilakukan setelah The Royal melangsungkan konsultasi dengan Dewan Muslim Wales. Usai mendapatkan lampu hijau barulah perusahaan menggambar ukiran Ka'bah pada salah satu sisi koin emas.

Penjualannya pun dilakukan dengan cara yang berbeda, juru bicara The Royal mengungkap emas ka'bah yang dibandrol seharga 10.000 dolar AS atau sekitar Rp 154 Juta ini nantinya akan dijual dalam acara lelang yayasan amal Islamic Relief, pada 23 Maret 2023.

Baca juga: Hadapi Ancaman Resesi, Masyarakat Diimbau Naikkan Porsi Investasi Emas

Nantinya seluruh hasil lelang emas bergambar Ka'bah akan didonasikan The Royal untuk mendanai korban gempa bumi yang melanda kawasan Turki dan Suriah pada bulan lalu.

Baca juga: Yakin Mau Investasi Emas? Simak Tips Berikut Ini Agar Bisa Untung Maksimal

"Sebuah kehormatan bisa berpartner bersama perusahaan bersejarah Royal Mint, Batangan emas Ka'bah buatan The Royal Mint, akan membantu kami mengumpulkan dana bantuan untuk Turki dan Suriah," tutur Direktur Islamic Relief Tufail Hussain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat