androidvodic.com

Kerajaan Bisnis Alibaba Bakal Dipecah Jadi Enam Unit Terpisah - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

News, NEW YORK - Raksasa teknologi China Alibaba akan memecah entitas bisnis grupnya menjadi enam unit terpisah, untuk membentuk kembali perusahaan e-commerce yang didirikan Jack Ma hampir 25 tahun lalu.

Dikutip dari CNN, setiap unit bisnis baru akan diawasi oleh kepala eksekutif dan dewan direksinya sendiri, kata Alibaba dalam pernyataanya pada Selasa (28/3/2023).

Lima dari unit bisnis baru “juga akan memiliki fleksibilitas untuk mengumpulkan modal dari luar dan berpotensi untuk melakukan IPO sendiri," menurut pernyataan perusahaan.

Dengan perombakan tersebut, Alibaba tampaknya mengambil langkah serupa dari perusahaan teknologi Amerika seperti Google, yang direstrukturisasi menjadi Alphabet. Tujuannya, menurut Alibaba, adalah membangun perusahaan yang lebih gesit yang dapat membuka lebih banyak nilai bagi investor.

“Transformasi ini akan memberdayakan semua bisnis kami untuk menjadi lebih gesit, meningkatkan pengambilan keputusan, dan memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar,” kata CEO dan Chairman Alibaba Group, Daniel Zhang, dalam email yang dikirim ke karyawan.

Keenam unit bisnis yang baru dibentuk adalah: Cloud Intelligence Group, Taobao Tmall Commerce Group, Local Services Group, Cainiao Smart Logistics, Global Digital Commerce Group, dan Digital Media and Entertainment Group.

Investor tampaknya menyambut baik berita tersebut, mengirim saham Alibaba yang terdaftar di AS naik lebih dari 10 persen pada perdagangan Selasa.

Restrukturisasi besar-besaran di salah satu perusahaan paling ikonik di China terjadi sehari setelah Jack Ma membuat penampilan publik pertamanya di negara itu setelah lama menghilang, dan sikap Beijing yang mengisyaratkan bahwa regulasi kerasnya terhadap industri teknologi mungkin akan segera berakhir.

Baca juga: Kendali Pendiri Alibaba Jack Ma dari Sektor Bisnis Mulai Dikikis

Ma, yang pernah menjadi miliarder vokal di negara itu, tidak muncul di hadapan publik sejak pemerintah China memulai tindakan keras di sektor teknologi lebih dari dua tahun lalu.

Tindakan keras pemerintah China salah satunya berdampak pada Ant Group, perusahaan afiliasi keuangan Alibaba yang juga didirikan oleh Ma. Ant Group terpaksa menarik IPO senilai 37 miliar dolar AS pada November 2020, menyusul pidato Ma yang mengkritik bank dan regulator keuangan China.

Tahun berikutnya, Alibaba dipukul dengan denda sebesar 2,75 miliar dolar AS atas pelanggaran aturan anti-monopoli dan penyalahgunaan posisinya yang dominan di pasar.

Baca juga: Fantastis, Alibaba Merugi Rp 45 Triliun Gara-gara Lockdown Covid-19 di China

Denda tersebut merupakan denda antitrust tertinggi yang pernah dijatuhkan di China. Nilai denda itu sendiri setara dengan sekitar 4 persen pendapatan Alibaba pada 2019.

Saham Alibaba mengalami penurunan tajam selama periode itu, dengan perusahaan kehilangan sekitar 75 persen dari nilai pasarnya antara Oktober 2020 dan pada bulan yang sama dua tahun kemudian.

Tetapi tahun ini, ada perubahan sentimen terhadap saham Alibaba. Ant Group memenangkan persetujuan penting untuk memperluas modal unit keuangan konsumennya dan China secara luas mengadopsi sikap yang lebih ramah terhadap bisnis.

Ma terlihat bertemu dengan para siswa dan guru di Sekolah Yungu yang didanai Alibaba di Hangzhou pada Senin (27/3/2023).

Di sekolah yang Ma kunjungi, dia "membahas masa depan pendidikan dengan direktur kampus,” kata sekolah tersebut dalam postingannya di WeChat.

Ma mengundurkan diri sebagai CEO Alibaba pada 2013 dan pensiun dari perannya sebagai ketua eksekutif pada 2019.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat