androidvodic.com

Industri Suvenir ini Berdayakan UMKM Lokal Tembus Pasar Nasional dan Forum Internasional - News

Laporan Wartawan News, Choirul Arifin

News, JAKARTA - Masyarakat di kaki Gunung Salak, Bogor, telah lama hidup bersama dengan kekayaan alam sehingga menjadikan daerah mereka banyak dikenal sebagai lokasi wisata. Selain potensi wisata ini, masyarakatnya juga memiliki potensi untuk menggerakkan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Misalnya warga Desa Tegalwaru yang turun-temurun mengembangkan sentra kerajinan dengan hasil produk berupa tas, dompet, sabuk, dan lain sebagainya.

Baca juga: Perajin Suvenir di Solo Batal Raup Cuan Imbas Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Salah satu industri suvenir di Bogor, Jawa Barat, bernama Souvia memaksimalkan potensi ini melalui inovasi dan strategi pemasaran yang baik sehingga membuka peluang jangkauan pasar yang lebih luas.

Ahsan Abduh Andi Sihotang, Founder Souvia menyatakan masyarakat di beberapa desa di wilayah Kabupaten Bogor telah mampu menghasilkan kerajinan berkualitas. Mereka secara turun-temurun, nyatanya bisa membuat aktivitas produksi kerajinan terus eksis di tengah perkembangan zaman yang pesat.

“Soal kualitas hasil produksi, Souvia tidak ragu. Sejak 2013, kami telah mempercayakan produksi berbagai suvenir dan seminar kit kepada 120 orang pelaku UMKM di beberapa desa di wilayah Kabupaten Bogor, seperti Desa Tegalwaru dan Desa Bojong Rangkas. Lalu untuk memperkaya kemampuan vendor dan pelaku UMKM, Souvia menyokong berbagai peralatan produksi dengan standar internasional dan secara bertahap terus melakukan pelatihan bagi para pelaku UMKM," ujarnya dalam keterangan pers tertulis dikutip Sabtu, 2 April 2023.

Ahsan menjelaskan, Souvia juga tidak hanya fokus untuk mengembangkan produk suvenir dan seminar kit yang kreatif dan berkualitas, tapi juga secara aktif membangun promosi dan kerjasama guna menjangkau pasar yang lebih luas. Sejauh ini, Souvia telah memasarkan hasil produksi tangan-tangan kreatif pelaku UMKM lokal ke pasar Nasional yang mencakup perusahaan nasional dan instansi pemerintah, serta bahkan telah membawanya ke Forum Internasional yakni G20 pada 2022 lalu.

Baca juga: Intip Suvenir Resepsi Pernikahan Kaesang dan Erina di Pura Mangkunegaran yang Ternyata Produk UMKM

Dia mengatakan, pihaknya mendapat kepercayaan dari sejumlah instansi pemerintah maupun perusahaan untuk kebutuhan campaign kearifan lokal budaya melalui karya sebuah produk berupa gift set, goodie bag, pouch, kain tenun adonara, greeting card, agenda, e-money, name tag yang semuanya berciri khas batik Indonesia & label kegiatan G20.

Andi, salah satu pelaku mitra UMKM mengaku senang berpartner dengan Souvia. “Kami sangat senang dan terbantu dengan adanya kerjasama bersama Souvia. Beberapa warga yang gak bisa jauh dari rumah tetap dapat pekerjaan yang layak dan jadi semakin produktif," ujar Andi.

Selain produk dari hasil kerjasama Souvia dan pelaku UMKM sentra kerajinan di Desa Tegalwaru dan Desa Bojong Rangkas, Souvia juga membuat inovasi produk dengan mengkombinasikan produk daerah dari hasil jemari masyarakat akar rumput.

Lutfi Ilham Pradipta, Chief Marketing Officer Souvia menjelaskan saat ini perusahaannya juga tengah bekerjasama dengan Bumi Adonara di Nusa Tenggara Timur memberdayakan UMKM di sana sekaligus meningkatkan taraf ekonomi dan melestarikan kebudayaan.

"Lewat kolaborasi ini, tercipta produk tas pouch dan sajadah dengan aksen tenun Adonara NTT berkesan etnik khas Indonesia," utur Lutfi.

Lutfi menyatakan Souvia berkomitmen membantu dan memberdayakan para pelaku UMKM melalui berbagai program pelatihan serta penambahan fasilitas produksi.

“Kami berharap, baik para pelaku UMKM di kaki Gunung Salak, maupun ‘Mama-Mama Adonara’ di Nusa Tenggara Timur, bisa terus bertumbuh bersama Souvia. Menciptakan produk yang memberikan value kepada para pelanggan," ujar Lutfi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat