androidvodic.com

Gabung dengan Indihome, Saham Pemerintah di Telkomsel Naik Jadi 69,9 Persen - News

News, JAKARTA -- Telkomsel akhirnya merger dengan Indihome sebagai salah satu langkah restrukturisasi perusahaan.

Dengan bergabungnya Telkomsel-Indihome, maka saham PT Telkom Indonesia Tbk di Telkomsel akan semakin besar.

Artinya kepemilikan pemerintah Indonesia membesar dari sebelumnya sebesar 65 persen menjadi 69,9 persen.

Anggota DPR Komisi I, Muhammad Farhan dalam keteranga persnya dikutip Kontan.co,id menyatakan, langkah restrukturisasi oleh Kementerian BUMN di bawah Erick Thohir ini sebagai upaya peningkatan efisiensi dan menjadikan BUMN semakin beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Kebutuhan Internet Melonjak, IndiHome Incar 10,2 Juta Pelanggan Hingga Akhir 2023

“Ke depan dengan tumbuhnya ekonomi di daerah serta peningkatan demografi masyarakat, Telkomsel perlu terus berkomitmen dalam peningkatan kualitas layanan, serta perluasan jangkauan layanan," ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (8/4).

Setelah integrasi ini masyarakat akan mendapat keuntungan dengan semakin mudahnya kanal komunikasi untuk beragam layanan telekomunikasi, khususnya Telkomsel dan Indihome dalam satu pintu.

Dari sisi Telkom, dengan adanya pemisahan usaha Indihome itu bisa mempertahankan daya saing dan keunggulan dalam menghadapi persaingan di industri telekomunikasi. Terutama menghadapi tren kehadiran layanan over the top (OTT) seperti Google, Facebook, Whatsapp.

Ke depan Telkom akan terus bersinergi dalam memberikan layanan terbaik khususnya dalam mendukung usaha dan UMKM di berbagai daerah. Sehingga ekonomi daerah tumbuh bersama dengan kehadiran Telkom diseluruh wilayah Indonesia.

Pada 6 April 2023, Telkom dan Telkomsel telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-off Agreement) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel.

Telkomsel akan mengeluarkan sejumlah saham baru bagi Telkom. Nilai IndiHome mencapai Rp 58,3 triliun. Nilai itu setara dengan 5,1 miliar dolar Singapura.

Singtel sepakat untuk menggunakan haknya untuk mengambil sebesar 0,5 persen saham baru di Telkomsel senilai Rp 2,7 triliun. Nilai setara dengan 236 juta dolar Singapura dalam bentuk tunai.

Baca juga: Telkom Imbau Pelanggan IndiHome untuk Tetap Waspada Modus Penipuan

Hal itu akan mengubah kepemilikan Singtel di Telkomsel menjadi 30,1%. Sementara kepemilikan TLKM di Telkomsel akan meningkat menjadi 69,9%.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menuturkan proses integrasi layanan broadband untuk pelanggan ritel TelkomGroup adalah bagian dari transformasi bisnis Five Bold Moves untuk memperkuat posisi perusahaan.

“Transformasi bisnis TelkomGroup juga membuka peluang perusahaan untuk beroperasi lebih efektif dan efisien, baik dari struktur bisnis perusahaan, alokasi modal, dan biaya operasional,” papar dia dalam keterangan yang diterima Kontan, Jumat (7/4).

Adapun penandatanganan perjanjian pemisahan ini diharapkan akan selesai pada awal kuartal ketiga 2023. Namun tergantung dari persetujuan regulator dan pemegang saham.

“Setelahnya, rangkaian proses persiapan integrasi layanan fixed broadband dan seluler untuk pelanggan ritel akan segera dilakukan,” jelas dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap aksi korporasi bisa rampung pada Mei 2023.

Kemudian entitas hasil penggabungan Telkomsel dan Indihome itu bisa launching pada Juli 2023.

“Jadi aksi korporasi di Mei ini selesai, Juni sudah persiapan untuk launching dan Juli sudah bisa diluncurkan produknya,” kata pria yang akrab dipanggil Tiko ini saat ditemui Kontan di Gedung DPR, Senin (3/4).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat