androidvodic.com

Pasca Lebaran Harga Daging Sapi Masih Melonjak, di Kalimantan Timur Capai Rp 169 Ribu/Kg - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Harga daging sapi pasca Lebaran ternyata masih melonjak.

Pada Rabu (26/4/2023) ini harga daging sapi terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada Rabu (26/4/2023), harga daging sapi nasional sebesar Rp138.050 per kilogram, naik Rp6.300.

Baca juga: Cek Kebutuhan Bahan Pokok di Pasar, Ganjar Temukan Penurunan Harga Cabai

Bila dibagi menjadi berbagai kualitas yang ada, harga daging sapi kualitas 1 dihargai Rp141.800 per kilogram, meningkat Rp5.650 dari pekan lalu.

Harga daging sapi kualitas 1 termahal ada di provinsi Kalimantan Timur. Harganya Rp169.150 per kilogram.

Sedangkan yang termurah ada di Nusa Tenggara Timur, di mana per kilogramnya dibanderol sebesar Rp107.500.

Kemudian, harga daging sapi kualitas 2, per kilogramnya dibanderol sebesar Rp132.900. Harganya naik Rp5.500.

Provinsi dengan harga daging sapi kualitas 2 termurah ada Bali. Harganya Rp107.500 per kilogram.

Untuk yang termahal ada di Kalimantan Selatan. Harganya Rp 159.150 per kilogram.

Data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP Kemendag) juga mencatat adanya kenaikan pada harga daging sapi.

Baca juga: Jaga Harga Daging Sapi Tak Naik, Pemerintah Datangkan 18 Ribu Ton Daging Kerbau dari India

Harga daging sapi paha belakang dibanderol Rp140.200 per kilogram setelah naik Rp100.

Daging sapi paha belakang termahal dapat ditemukan di Kalimantan Timur.

Per kilogramnya dibanderol sebesar Rp170 ribu. Lalu, yang termurah ada di Bali. Harganya Rp102.500 per kilogram.

Sebelumnya, kenaikan harga daging sapi telah menjadi sorotan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).

Baca juga: Polres Boyolali Dalami Adanya Dugaan Praktik Penjualan Daging Sapi Gelonggongan

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan menyoroti sejumlah komoditas yang harganya naik tinggi seperti beras, daging sapi, dan gula pasir.

"Tiga komoditas ini sangat mencolok tinggi karena memang penanganannya kurang begitu maksimal dilakukan oleh pemerintah," kata Reynaldi, Rabu (19/4/2023).

Untuk daging sapi, Reynaldi mengatakan IKAPPI telah jauh-jauh hari memberikan solusi agar diberikan subsidi daging kerbau kepada pedagang.

"Namun, faktanya itu tidak bisa dipenuhi sehingga harga tidak bisa dibendung," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat