androidvodic.com

Stok Menipis dan Harga Melonjak, Mendag Zulhas Belum Mau Impor Bawang Putih - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan belum akan mengambil langkah impor bawang putih meskipun stoknya menipis dan harganya perlahan melambung.

"Ekspor dong, jangan impor. Masa soal bawang, buah-buah kering ya kita kurangilah impor. Yang bisa mengganggu ekonomi kita ya kita kurangi," ucap Mendag Zulhas saat ditemui awak media di Hotel St Regis Jakarta, (30/5/2023).

Zulhas pun menampik jika stok komoditas bawang putih dalam kondisi semakin menipis.

Baca juga: Tito Karnavian Ingatkan Pemda untuk Cegah Penimbunan Bawang Putih

"(Soal stoknya tinggal sedikit) yang tahu kan saya kok," pungkasnya.

Diketahui, harga bawang putih di pasaran kini tengah mengalami lonjakan.

Menurut Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri, harga tersebut sudah tidak wajar.

"Harga wajar bawang putih itu kurang lebih sekitar Rp 28 ribu-Rp 30 ribu. Tertingi Rp 30 ribu. Kalau sudah di atas Rp 35 ribu sudah enggak wajar," katanya kepada Tribunnews, Senin (29/5/2023).

Abdullah mengatakan, dalam hal ini yang harus jadi perhatian adalah polemik di balik importasi bawang putih bisa dikendalikan.

Baca juga: Harga Bawang Putih Hari Ini Rp 39.200 Per Kg, Bawang Merah Sentuh Rp 41.000

"Nah, yang sesungguhnya harus dipikirkan bagaimana agar polemik importasi, polemik harga impor, harga bawang putih, itu bisa dikendalikan," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, kata Abdullah Indonesia, Indonesia mengimpor 90 persen bawang putih dari China.

"Bawang putih itu kan impor ya. Bawang putih itu 90 persen dari China karena kualitasnya yang jauh lebih baik dibanding Vietnam atau Thailand," katanya.

Maka dari itu, ia mengatakan perlu ada penanganan terkait polemik ini. Sebab, sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam importasi bawang putih sudah ada 'penguasa' nya.

"Ya kita semua tau bahwa ada polemik importasi. Siapa-siapa yang dipilih untuk jadi importir dan siapa yang menjadi penguasa baru di dunia importir. Itu semua kan sudah umum ya," ujar Abdullah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat