androidvodic.com

Imbas Rekening Bank Rp22 M Dibobol Karyawan Sendiri, Ekonom Minta OJK Tegas - News

Laporan Wartawan News, Danang Triatmojo

News, JAKARTA - Sebuah perusahaan penyedia alat kesehatan (alkes) PT Graha Megatama Indonesia (GMI) di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara alami kerugian hingga Rp22 miliar usai rekening kredit bank milik perusahaan dibobol oleh karyawannya sendiri.

Menanggapi masalah pembobolan bank yang belakangan kerap terdengar, Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira menyebut perlu adanya edukasi dari pihak perbankan, serta ketegasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pasalnya kata dia, kejadian pembobolan rekening belakangan kerap terdengar. Sehingga, perlu adanya ketegasan pihak OJK.

"OJK harus tegas, di banyak negara yang namanya otoritas jasa keuangan, jika menemukan faktor kecurangan yang berasal dari internal perbankan, atau lembaga keuangan apapun itu, itu ada sanksinya," kata Bhima kepada wartawan, Kamis (8/6/2023).

Bhima mengatakan jika terjadi pembobolan, OJK bisa meminta pihak bank untuk langsung memberitahukan informasi adanya masalah eror atau kebocoran data, dan ada pertanggungjawaban secara finansial.

Bahkan kata dia, jika ditemukan oknum yang sengaja membocorkan data maka harus dikenakan sanksi berat.

"Bahkan kalau ditemukan oknum yang memang sengaja membocorkan data atau memfasilitasi dana perbankan itu harus dikenakan sanksi yang seberat-beratnya," kata dia.

Selain itu pihak perbankan juga perlu melakukan edukasi kepada para nasabahnya. Edukasi ini penting agar kepercayaan para nasabah tidak terpengaruh atas kejadian tersebut.

"Jadi Bank juga punya tanggungjawab untuk melakukan edukasi terus menerus kepada para nasabahnya, bagaimana mengamankan transaksi dan menghindari adanya indikasi penipuan ataupun kecurangan yang dilakukan oleh pihak ketiga," ujar dia.

Baca juga: Uang Rp320 Juta Nasabah BCA Dibobol, BCA Tak Ganti Rugi, OJK Minta Masyarakat Jaga Data Pribadi

"Jadi kepercayaannya bisa menurun, nanti berpengaruh pada banyak hal, pada dana ketiga pihak perbankan, kemudian Bank juga mungkin kesulitan menjaga loyalitas, dan nasabah akan mencari bank yang kredibel," kata Bhima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat