androidvodic.com

Fenomena PHK Massal, Begini Cara Kelola Marketing untuk Jaga Kesehatan Perusahaan - News

News, JAKARTA - Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK atau layoff massal sudah terjadi di berbagai perusahaan digital tanah air sejak tahun 2022 lalu hingga saat ini. 

Banyaknya peristiwa PHK di dunia digital ini menunjukkan bahwa kestabilan perusahaan masih belum cukup. 

Di sinilah marketing punya peranan penting untuk profitability, dan pada akhirnya berkontribusi pada tercapainya perusahaan yang lebih sehat.

Hal inilah yang mendasari gelaran sesi sharing wawasan pemasaran produk tangible dan intangible BINUS International bersama Marketing Enthusiast Community (MEC) secara tatap muka Sabtu, 10 Juni 2023 di BINUS @Senayan FX Campus, Jakarta Selatan.

Topik yang kali ini diangkat adalah How to Market Tangible vs Intangible Products, untuk menjawab tantangan dari dunia marketing yang senantiasa berkembang secara dinamis. 

Diskusi ini melibatkan praktisi pemasaran lintas industri produk tangible dan intangible.

Kemudian mengulas bagaimana mengelola produk dan layanan dapat berkontribusi positif pada kesehatan perusahaan.

“Saya berkeyakinan, marketing memiliki peran penting dalam keberlangsungan perusahaan. Tidak hanya sebagai pelengkap tapi justru menjadi salah satu tulang punggung perusahaan untuk dapat berkontribusi secara aktif untuk dapat menyehatkan kondisi perusahaan,” ujar Glenn Karela, CPM, praktisi  dan pemerhati marketing, digital, dan bisnis, dalam keterangan yang diteeima, Jumat (23/6/2023).

Sementara itu, Ferry Haryanto selaku Marketing Director Garuda Food mengayakan Dalam memasarkan produk tangible dan intangible, praktisi marketing memiliki tantangannya masing-masing. 

Akan tetapi, ada benang merah yang sama.

“Pada akhirnya, apa yang kita pasarkan adalah produk dan layanan, yang harus sesuai dengan brand promise yang kita sampaikan, terlepas apakah produk tersebut tangible atau intangible,” papar Ferry

Mengenai tantangan dari masing-masing, Vina Oktavia, Head of Digital Marketing Allianz mengatakan produk Intangible umumnya berupa layanan, dan bukan produk fisik yang bisa dilihat dan dipegang. Sehingga lebih susah untuk dipasarkan. 

“Intangible harus memiliki value yang lebih dirasakan oleh konsumen, dan tentunya pelayanan after sales yang prima,” ungkapnya 

Lewat sharing ilmu pemasaran kali ini, MEC berharap bisa mengukuhkan posisinya sebagai wadah kolaborasi antara para marketer di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat