androidvodic.com

Mata Uang Rupee Pakistan Rebound, Usai IMF Suntik Bantuan 3 Miliar Dolar AS - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, ISLAMABAD – Mata uang rupee Pakistan dilaporkan rebound atau mengalami lonjakan tajam sebesar 4 persen hingga nilainya melesat jadi 274,5 terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (4/7/2023).

Melonjak tajam setelah beberapa pekan terakhir rupee Pakistan terus membukukan penurunan 11, 1 persen, hingga nilainya anjlok di kisaran 23,43 dalam perdagangan intraday. Ancaman penurunan mata uang rupee bahkan memicu kekhawatiran pemerintah ditengah adanya potensi gagal bayar.

Namun kondisi rupee mulai membaik pasca Dana Moneter Internasional (IMF) mengucurkan bantuan pada pemerintah Pakistan sebesar 3 miliar dolar AS, untuk mengakhiri depresiasi rupee serta kekhawatiran gagal bayar utang pada kreditur.

Baca juga: Indonesia Sudah Tidak Punya Utang ke IMF, Menteri Bahlil Lahadalia: Lunas Sejak Era SBY

"Pertama, negara akan menerima 3 miliar dolar AS bukan 1,1 miliar dolar AS. Kedua, Pakistan akan berada dalam program IMF selama transisi ke pemerintahan sementara dan pemilu yang biasanya merupakan masa ketidakpastian. Negosiasi dengan IMF sulit selama ini," ujar Mustafa Pasha, Chief Investment Officer di Lakson Investments Limited.

Tak hanya rupee saja yang mengalami lonjakan setelah IMF sepakat menyalurkan dana talang, pasar saham Pakistan (PSX) juga turut mengalami kenaikan tertinggi sejak 3 tahun terakhir. Dimana Indeks acuan nasional KSE-100 Index naik 6,15 persen, dikutip dari Bloomberg.

Sebelum kesepakatan dana talang disahkan, Pakistan selama beberapa tahun terakhir telah bergulat dengan inflasi tinggi. Sejumlah cara telah dilakukan Bank Sentral Pakistan untuk menekan lonjakan inflasi yang sudah menyentuh 28 persen secara tahunan (yoy), diantaranya dengan menaikkan suku bunga acuan hingga 17 persen.

Serta mengubah anggaran fiskal tahun depan dengan menaikkan pajak sebesar 750 juta dolar AS, mengakhiri pembatasan impor, dan menaikkan suku bunga menjadi 22 persen.

Sayangnya cara tersebut belum cukup mampu membuat laju inflasi melandai, ketidakstabilan politik dalam negeri yang diperparah dengan faktor global justru semakin memicu kenaikan sejumlah harga-harga kebutuhan.

Imbas tekanan ini, angka kemiskinan di Pakistan melesat tajam. Beberapa penduduk bahkan terpaksa meninggalkan negara tersebut dan mengungsi ke negara tetangga untuk menghindar dari ancaman kelaparan.

Kendati bantuan dana talang yang diberikan IMF tidak akan menyelesaikan semua masalah Pakistan, namun suntikan tersebut pemerintah pusat yakin setidaknya ekonomi negaranya dapat terangkat naik dengan begitu inflasi perlahan dapat melandai ke level aman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat