androidvodic.com

Realisasi Investasi Jawa Tengah Tertinggal Jauh dari Jawa Barat, Bahlil Minta Ganjar Lakukan Inovasi - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, Jawa Barat jadi lokasi terbesar dari total akumulasi penerimaan modal asing (PMA) dan penerimaan modal dalam negeri (PMDN) triwulan II 2023.

Menteri Bahlil menyampaikan, setidaknya ada lima lokasi terbesar pendorong PMA dan PMDN terbanyak.

Namun, dari lokasi tersebut, Jawa Tengah justru tidak termasuk.

Baca juga: Foxconn Tak Kunjung Investasi di Indonesia, Menteri Bahlil Bakal Sambangi Kantornya

"Total akumulasi PMA PMDN, nomor satu Jabar, tetap paten ini. Dua, DKI Jakarta, nomor tiga, Jatim Bu Kofifah, keempat Sulteng, kelima Banten," kata Bahlil saat Konferensi Pers di Kantor BKPM, Jumat (21/7/2023).

"Jateng tidak termasuk 5 besar investasi. Memang kita harus kerja keras, tapi pelayanan promosi bagus, realisasinya belum maksimal," ungkapnya.

Asal tahu saja, total PMA dan PMDN di Jawa Barat sebesar Rp 53,7 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp 43,0 triliun, Jawa Timur sebesar Rp 31,3 triliun, Sulawesi Tengah, Rp 26,6 triliun dan Banten Rp 24,9 triliun.

Bahlil mengatakan, Provinsi Jawa Tengah yang dipimpin Ganjar Pranowo masih perlu inovasi untuk menggerakkan investasi di wilayahnya.

Terlebih, nantinya kawasan industri batang bakal dilakukan pembangunan di Jawa Tengah.

"Butuh kerja keras lagi, butuh kolaborasi. Saya pikir butuh inovasi, kerja sama kita harus bangun kebersamaan di sana. Saya pikir Jateng ke depan akan jadi provinsi yang bagus juga karena ada kawasan industri batang di sana," ujarnya.

Untuk informasi, realisasi investasi triwulan II tahun 2023 mencapai Rp 349,8 triliun. jumlah itu diluar investasi Hulu Migas, UMKM dan sektor Keuangan.

Adapun penanaman modal asing (PMA) pada Triwulan II mencapai Rp 186,3 triliun atau naik sebesar 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) triwulan II sebesar Rp 163,5 triliun atau naik 17,6 persen dibandingkan tahun lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat