Melantai di Bursa, PT Mutuagung Lestari Tbk Siap Tangkap Peluang Bursa Karbon - News
Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto
News, JAKARTA - Bursa karbon atau perdagangan karbon untuk mengatasi emisi gas rumah kaca akan dirilis Pemerintah Indonesia pada September 2023.
Sebagai salah satu lembaga jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi, PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) siap mendukung langkah tersebut.
Corporate Secretary PT Mutuagung Lestari, Triyan Aidilfitri menjelaskan, perusahaannya sudah menjadi Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) sejak tahun 2015 dengan skema ISO 14064.
Namun dengan adanya bursa karbon ini, pemerintah mendorong lembaga seperti MUTU International untuk melakukan akreditasi perluasan ruang lingkup yang mencakup Nilai Ekonomi Karbon (NEK).
Sebagai persiapan pertama, Mutuagung Lestari akan melakukan akreditasi perluasan ruang lingkup Nilai Ekonomi Karbon, seperti energi, industri atau IPPU, limbah, agriculture, dan forestry and land-use.
"Karena tanpa akreditasi kami tidak mungkin bisa melakukan proses audit karbon,” kata Triyan dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8/2023).
Persiapan berikutnya, lanjut Triyan, terkait pembekalan dan penambahan sumber daya auditor profesional. Saat ini, perusahaan memiliki 6 auditor profesional dan akan ditambah 4 orang sehingga menjadi 10 auditor kompeten.
Namun Triyan memastikan jumlah itu akan terus ditambah secara bertahap. “Berikutnya kami masuk ke strategi marketing dan mengembangkan kerja sama serta bersinergi dengan sejumlah asosiasi. Tujuannya untuk memperkuat sinergi kami dalam kegiatan audit karbon ini,” kata Triyan.
Triyan mengajak seluruh pihak untuk menyambut dan terlibat aktif dalam bursa karbon ini mengingat kebijakan perdagangan karbon tidak hanya urusan nasional, tapi juga internasional sehingga menghasilkan peluang ekonomi yang luar biasa.
Indonesia punya peluang untuk mendapat pertambahan nilai ekonomi dari perdagangan karbon ini.
Baca juga: Honeywell Kenalkan Teknologi Penangkapan Karbon Dioksida untuk Industri Beremisi Tinggi
“Kita mengajak semua pihak untuk mendukung kebijakan bursa karbon ini. Dengan masuk ke bursa karbon, penguasa atau pelaku usaha akan memperoleh manfaat, karena di luar sana banyak negara dan perusahaan besar yang sudah tidak bisa menurunkan emisi karbon, sehingga harus membeli kelebihan karbon yang dimiliki Indonesia,” kata Triyan.
Selain manfaat ekonomi, keterlibatan dalam bursa karbon juga bisa mendatangkan peluang investasi. Triyan menjelaskan, perusahaan Indonesia yang aktif dalam menurunkan emisi karbon akan dinilai peduli terhadap lingkungan sehingga bisa mendatangkan investasi dari para investor.
Baca juga: Bahas Nilai Ekonomi Karbon, Indonesia-Inggris Tandatangani IA on UK-PACT Senilai 2,7 Juta Pounds
“Jadi harapan kita, dari sisi nilai ekonomi bursa karbon sangat memberikan peluang, di sisi lain komitmen menurunkan emisi karbon di lingkungan industrinya juga mendatangkan minat untuk kerja sama atau investasi. Kita mengimbau semua pihak bisa mengambil peran,” ujarnya.
Terkini Lainnya
Pemerintah Indonesia akan merilis bursa karbon atau perdagangan karbon untuk mengatasi emisi gas rumah kaca ada September 2023.
BERITA REKOMENDASI
Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Permintaan Turun Setiap Tahun
Saham Barito Renewables Bergerak Tak Wajar, Ini Penjelasan Manajemen
IHSG Sesi I Parkir di Zona Hijau, Duduki Level 7.381
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia: Sinergi Sampoerna Dorong Percepatan Transformasi Ekonomi Inklusif
Pelaku Industri Produsen Kabel Sepakat Tingkatkan Serapan Komponen dalam Negeri
Luhut: Bisnis Family Office Memang Akan Dapat Insentif Pajak Tapi Ada Nilai Minimum Investasinya
Tingkatkan Kapasitas Usaha, 147 Pelaku UMKM Dapat Pelatihan Lanjutan
KA Sembrani Tambahan Resmi Dioperasikan, Layani Rute Surabaya-Gambir per 23 Juli, Simak Jadwalnya