androidvodic.com

Dua BUMN Bersinergi Dorong Penggunaan Energi Bersih di Industri Semen - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono

News, JAKARTA - PT PLN (Persero) dan PT Semen Indonesia (SIG) berkolaborasi mendorong penggunaan listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di area operasi SIG.

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sinergitas ini berpadu dalam menciptakan ketersediaan energi ramah lingkungan bagi industri di tanah air.

"Ini hanyalah langkah awal. Semoga sesudah tanda tangan MoU ini segera bisa kita mulai, dalam waktu 1 atau 2 bulan ini," kata Darmawan, Selasa (19/9/2023).

Melalui kerja sama ini, PLN akan memfasilitasi SIG menghadirkan industri hijau melalui sumber EBT dalam operasinya untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik SIG dengan konsep keberlanjutan.

"PLN memfasilitasi SIG untuk go green, agar ke depan porsi listrik SIG dari sumber yang ramah lingkungan dapat terus meningkat," ujar Darmawan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, kerja sama ini untuk menghadirkan energi bersih demi memenuhi kebutuhan SIG sebagai penyedia solusi bahan bangunan berkelanjutan yang terbesar di Indonesia.

"Kerja sama antara SIG dan PLN diharapkan meningkatkan porsi penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target Perusahaan dalam menurunkan intensitas emisi CO2 Scope 2 sebesar 24 persen di 2030 dari baseline 2019 seperti tertuang dalam Sustainability Road Map SIG," ujar Donny.

Menurut Donny Arsal, PLN memiliki sumber daya yang kuat dalam investasi dan pengoperasian pembangkit listrik berbasis EBT.

Baca juga: Investasi Industri Semen Tetap Didorong ke Wilayah Papua

Di sisi lain, SIG merupakan pengguna listrik berskala besar, dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terrawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp2,9 triliun/tahun untuk proses produksi semen.

"Mudah-mudahan kerja-sama ini bisa segera memberikan kontribusi positif untuk pengurangan emisi dan efek rumah kaca, serta memberikan support bagi program transisi energi Pemerintah," kata Donny.

Saat ini SIG memiliki lahan berupa atap bangunan, lahan, dan kolam, yang berpotensi digunakan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp), di mana 541 MWp di antaranya adalah potensi di atas permukaan tanah (ground mounted) dan di atas permukaan air (floating) di sembilan lokasi.

Baca juga: Terapkan Ekonomi Sirkular, Industri Semen Kelola 76 Ribu Ton Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif

Pada tahap awal, rencana implementasi sebesar 5,4 MWp - 32 MWp per lokasi.

"Selebihnya akan dibangun proyek solar panel secara bertahap hingga tahun 2030. Terima kasih Pak Darmawan Prasodjo dan tim PLN yang sudah menyediakan waktu dan approach tim bagi kita untuk berkolaborasi ke depan,” tutur Donny.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat