androidvodic.com

Wapres Ma'ruf Amin: Teknologi Transversal dan Ekonomi Syariah Jadi Syarat Indonesia Emas 2045 - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyatakan, Indonesia memiliki banyak aset dan potensi untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi.

Menurutnya, penerapan teknologi transversal dan digitalisasi justru merupakan prasyarat bagi seluruh sektor potensial agar bisa mewujudkan Indonesia emas pada 2045.

Hal itu dia sampaikan dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 di Jakarta Convention Center, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Sambut Indonesia Emas 2045, Sjarifuddin Hasan Dorong Generasi Muda Jadi Pelopor Pembangunan

"Teknologi transversal menjadi penggerak utama pertumbuhan global di masa depan. Tanpa adanya inisiatif strategis untuk mempercepat implementasi teknologi transversal, Indonesia diperkirakan tidak akan optimal dalam pencapaian target PDB pada 2045," kata Wapres Ma'ruf Amin.

Wapres Ma'ruf menyatakan, penerapan teknologi transversal di sektor ekonomi dan keuangan syariah akan mengakselerasi Ekonomi dan Keuangan Syariah agar menjadi inklusif dan berkelanjutan.

"Saya melihat peran vital dari teknologi dan digitalisasi yang akan memungkinkan gerakan ekonomi dan keuangan syariah lebih lincah, adaptif, dan transformatif," tuturnya.

Wapres Ma'ruf menilai, pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri halal. Oleh sebab itu, Wapres mengapresiasi salah satu wujud digitalisasi dana sosial berupa platform aplikasi “Satu Wakaf Indonesia”.

"Saya mengapresiasi pengembangan platform aplikasi 'Satu Wakaf Indonesia' yang hari ini diluncurkan. Ini adalah salah satu wujud digitalisasi di sektor dana sosial syariah yang akan meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan wakaf," ujarnya.

Baca juga: Wujudkan Indonesia Emas 2045, PSDKP KKP Ajak Konsumsi Ikan untuk Sumber Protein Keluarga

Di sisi lain, Wapres Ma'ruf meminta pegiat ekonomi syariah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, setidaknya hingga 50 persen.

"Ciptakan strategi komunikasi, narasi dan kanal informasi yang sesuai dengan perkembangan terkini. Ini penting agar mudah diterima dan dipahami oleh generasi muda, calon pemimpin masa depan," ungkapnya.

Selain itu, dia juga meminta seluruh aktor pengembangan ekonomi syariah untuk menjaga konsistensi dan keberlanjutan program ekonomi keuangan syariah dengan segera merealisasikan Masterplan Industri Halal Indonesia, yang hari ini diluncurkan.

"Saya minta kepada KNEKS, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, bersama Kementerian Keuangan, dan K/L terkait lainnya termasuk Bank Indonesia agar mengawal dan segera merealisasikannya," tegasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat