androidvodic.com

Bisnis Forum Indonesia-Jepang Diharapkan Buka Wawasan Investor soal Sektor Otomotif di RI - News

News, NAGOYA - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperkuat rantai pasok industri otomotif. Di antaranya lewat penyelenggaraan Indonesia-Japan The 2nd Autoparts Business Forum di Nagoya Garden Space, Jepang, Jumat (27/10/2023).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan terdapat beberapa poin penting yang didapat melalui penyelenggaraan bisnis forum.

"Pertama kita ini berharap knowledge sharing, karena teknologi berkembang cepat jadi pemerintah punya komitmen agar daya saing otomotif tetap tinggi," ujar Taufiek, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Toyota Bakal Bangun Pabrik Baterai EV di Indonesia, Kemenperin: Masih Studi, untuk Kendaraan Hybrid

Dengan begitu, inovasi-inovasi terbaru di sektor industri otomotif tetap terinformasikan dengan baik. Nantinya, dapat mendorong inovasi-inovasi produk yang dihasilkan di Indonesia lebih berkualitas.

"Makanya teknologi yang dihasilkan dari pabrikan Indonesia itu juga punya daya saing di luar terutama untuk emisi karbon rendah. Ini menjadi pokok utama," kata Taufiek.

Selain itu, pemerintah juga berkewajiban untuk memperluas kesempatan kerja di sektor otomotif. Di antaranya dengan masuknya investasi-investasi luar negeri, satu di antaranya dari Jepang.

"Buat pemerintah dengan hadirnya investasi dari Jepang ke Indonesia terus memperdalam struktur sektor otomotif, maka nilai kontennya juga meningkat. Jadi setiap kebijakan fiskal pemerintah bisa dimanfaatkan industri otomotif," kata Taufiek.

Baca juga: Kemenperin Sindir KPBB soal Emisi Mobil Listrik, Ini Penjelasannya

Diselenggarakannya Indonesia-Japan The 2nd Autoparts Business Forum di Nagoya, ucap Taufiek, diharapkan akan hadir kolaborasi-kolaborasi bisnis.

"Harus kita lihat yang selama ini komponen-komponen autoparts yang masih import itu mesti diisi investasi dan buat produk baru di Indonesia," tegas Taufiek.

Bisnis forum juga diharapkan membuka wawasan bagi para investor asal Jepang mengenai seluk beluk bisnis di sektor otomotif. Sehingga bisa 'mempertemukan' keinginan suplai dan demand.

"Kemudian financing sistemnya mesti dibangun karena kita tahu financing jadi penting. Lalu, teknologi di-update, di-upgrade sesuai kriteria pasar, kemudian environment. Kedua juga saya berharap Pemerintah Jepang isi backbone misalnya pabrik ban diperkuat di Indonesia, pabrik elektronik sistem yang ada di otomotif dibangun," ucap Taufiek.

Apa itu Bisnis forum?

Aktivitas the 2nd Auto Parts Business Forum ini merupakan kelanjutan dari aktivitas pertama yang telah berlangsung di tahun sebelumnya. Indonesia-Japan Auto Parts Business Forum merupakan acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia dan didukung oleh Konsul Kehormatan Republik Indonesia di Nagoya, Jepang yang bertujuan untuk menjembatani perusahaan komponen otomotif skala kecil dan menengah di Indonesia dengan perusahaan produksi besar di Jepang. Perusahaan rantai pasok di Indonesia diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam rantai pasok industri otomotif global.

Penguatan rantai pasok lokal nyatanya menjadi sokongan bagi daya saing industri otomotif nasional yang kuat. Saat ini supply chain otomotif menjadi pilar industri, mengingat ada 300 ribu SDM yang berada di bawahnya. Melalui aktivitas ini, TMMIN akan membawa 29 perusahaan rantai pasok tier 1-2, TMMIN sendiri menaungi lebih dari 205 supplier di tier 1-2, sebagai pembuka jalan dan menjembatani kerjasama yang nantinya akan terbuka melalui aktivitas business forum ini dengan kemudahan untuk mengakses pasar internasional lebih mudah.

65 Tahun Hubungan Bilateral dan Komitmen di Masa Depan

Hubungan bilateral antara Indonesia – Jepang selama lebih dari 6 dekade, Jepang tidak hanya mendonorkan investasi bahkan selama 10 tahun terakhir menjadi salah satu investor terbesar, Tercatat, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi otomotif asal Jepang mencapai 525,48 juta dolar AS sepanjang semester I 2023, dari total investasi otomotif sebesar 744,43 juta dolar AS.

Di tengah berbagai tantangan situasi dan kondisi ekonomi di Indonesia dimulai dari peristiwa malari 1974, krisis ekonomi moneter di tahun 1998, dan ketidakpastian situasi ekonomi global saat ini pengembangan industri otomotif tetap komit dilakukan. Industri otomotif menjadi investasi Jepang sejak awal untuk Indonesia. Indonesia pun menorehkan prestasi neraca dagang positif sebagai pengekspor produk otomotif sebagai produk berteknologi tinggi yang nilainya lebih dari 7 miliar dolar AS. Selain itu, investasi yang diberikan juga merambah pada pengembangan kapabilitas SDM yang menjadi elemen penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat