androidvodic.com

Peringatan Ekonom Wall Street: Perang Hamas-Israel Bisa Datangkan Resesi dalam Waktu Dekat - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.CM, WASHINGTON – Ekonom kodang Wall Street, Larry Fink memperingatkan kepada warga dunia agar bersiap menghadapi resesi global dalam waktu dekat.

Peringatan tersebut Larry lontarkan Larry setelah melihat perang Hamas dan Israel di Gaza yang tak kunjung menemukan titik terang.

Meski dampak konflik Israel dan Palestina tidak separah perang Rusia-Ukraina, Larry khawatir apabila ketegangan perang antara Hamas dan Israel dapat memicu masyarakat global untuk melakukan penarikan diri dari konsumsi atau belanja lebih banyak.

"Meningkatnya ketakutan menciptakan penarikan diri dari konsumsi atau belanja lebih banyak. Jadi ketakutan menciptakan resesi dalam jangka panjang, dan jika kita terus meningkatkan ketakutan, kemungkinan terjadinya resesi di Eropa akan semakin besar dan kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat (AS) akan jauh lebih besar," tegas Larry.

Senada dengan Larry, CEO JP Morgan Jamie Dimon menyebut kombinasi perang Israel terhadap Hamas akan memberikan dampak negatif bagi output perekonomian dunia, sama buruknya seperti dampak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun lalu.

Dimon menjabarkan, salah satu alasan mengapa konflik Hamas-Israel bisa menjadi ancaman ekonomi global lantaran kedua wilayah tersebut menguasai sepertiga pasokan minyak dunia.

Sebagian besar negara di dunia sangat tergantung pada minyak dari wilayah tersebut.

Hal ini yang membuat para ekonom khawatir, situasi panas di Timur Tengah dapat mendorong pemangkasan produksi minyak mentah oleh negara-negara produsen di tengah ancaman krisis dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin sulit dikendalikan.

Baca juga: Mantan Komandan Perang Ukraina Meledek, Kiriman Senjata Korut ke Rusia Hanya 4 Persen yang Berfungsi

Selama konflik Hamas-Israel berlangsung, harga minyak mentah berjangka Brent telah naik 0,3 persen tembus di level 85,18 dolar AS per barel.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,4 persen menjadi 80,82 dolar AS per barel.

Baca juga: Israel Ingin Singkirkan Warga Gaza ke Sinai, Janjikan ke Mesir Hapus Utang-utangnya di Bank Dunia

"Apa yang terjadi di bidang geopolitik saat ini adalah hal terpenting bagi masa depan dunia, lantaran konflik memicu dampak luas terhadap harga energi, biaya pangan, perdagangan internasional dan hubungan diplomatik,” ujar Dimon dikutip The Guardian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat