androidvodic.com

Pemerintah Dorong Transisi Energi, Emiten Gas Mulai Perluas Pangsa Pasar - News

News, JAKARTA - Pemerintah terus menggencarkan transisi energi untuk mencapai net zero emission pada 2060.

Satu di antara upaya tersebut yaitu memanfaatkan gas bumi sebagai energi yang ramah lingkungan.

Menyikapi hal tersebut, emiten produsen gas PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) gencar melakukan ekspansi bisnis yang masif pada tahun ini.

Baca juga: Pemilih hijau: Seberapa penting isu lingkungan dan transisi energi dalam kontestasi Pemilu 2024?

Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti mengatakan, pangsa pasar perseroan di Kalimantan dan Indonesia Timur cukup kuat, di mana konsumennya dari berbagai golongan, mulai dari bengkel pinggir jalan hingga perusahaan sebesar Pertamina.

Menurutnya, laju bisnis perseroan pada tahun politik akan tetap terjaga, di mana fokus SBMA pada keberlanjutan dan keberagaman layanan. Hal ini membantu dalam menjaga stabilitas di tengah perubahan politik.

Baca juga: Akselerasi Transisi Energi Melalui Pemanfaatan Hidrogen, Energi Rendah Karbon Bahan Bakar Masa Depan

“Fokus kami selanjutnya adalah memperluas market share dengan meningkatkan penjualan liquid, agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan,’ ujar Rini ditulis Kamis (11/1/2023).

Rini menyebut meskipun saat ini industri perkapalan mengalami tren penurunan, optimisme manajemen tetap tinggi tetapi di Kalimantan Timur masih terlihat pertumbuhan yang konsisten.

Baca juga: Akselerasi Transisi Energi Melalui Pemanfaatan Hidrogen, Energi Rendah Karbon Bahan Bakar Masa Depan

"Meski komunitas secara umum mengalami penurunan, kami berhasil mencatat kenaikan setiap bulan. Prinsip kami adalah selama logam masih digunakan dalam reparasi kapal, pasti akan ada permintaan oxygen dan acetylene untuk membantu dalam melakukan reparasi kapal," paparnya.

“Pendapatan perseroan tidak tergantung pada satu sektor tertentu. Keunggulan kami terletak pada diversifikasi layanan, yang membantu kami menghadapi tantangan dengan lebih baik. Setiap sektor yang kami layani saling menguatkan dan mendukung pondasi perusahaan," sambung Rini.

Pada tahun 2024, belanja modal perseroan direncanakan untuk pembelian lorry tank, tabung, dan iso tank yang mendukung operasional, di mana alokasi dana akan disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

“Sumber dana berasal dari cashflow internal perusahaan dan kemungkinan pinjaman dari bank, menegaskan komitmen kami untuk pertumbuhan berkelanjutan," papar Rini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat