Pengembangan Kawasan Industri Terintegrasi Pelabuhan di Kuala Tanjung Terus Digenjot - News
News, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mempercepat pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung (KIKT) yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Kawasan KIKT dibangun dan dikelola oleh anak usaha Pelindo yakni PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK).
Direktur Utama Subholding PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Joko Noerhudha mengatakan, tahun ini PT PPK akan fokus pada pekerjaan pembersihan lahan dan pematangan lahan yang sudah dibebaskan.
Baca juga: Bantu Realisasi Impor Beras, Pelindo: Pelabuhan Bongkar Muat Beroperasi 24 Jam Non Stop
“Ini merupakan tahap pertama dari tiga fase pengembangan KIKT,” ujar Joko ditulis Senin (29/1/2024).
Dua fase berikutnya adalah pekerjaan pembangunan pintu gerbang dan jalan masuk, serta fase pekerjaan infrastruktur dasar.
Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono mengatakan, pelabuhan dan industri yang terintegrasi akan membuat industri jauh lebih efisien karena tidak ada lagi additional cost yang dikeluarkan untuk transportasi.
Selain itu, pengiriman barang ke pelabuhan maupun dari pelabuhan juga jauh lebih cepat.
Arif Suhartono menjelaskan, Pelindo akan terus mendorong terjadinya well-connected ecosystem antara pelabuhan dengan kawasan industri (hinterland) untuk memperlancar arus barang.
Baca juga: Pertamina Gandeng Pelindo Bangun Terminal Energi Terbarukan di Tengah Laut
“Salah satu tujuannya adalah menciptakan biaya logistik yang lebih efisien dan mendorong penguatan ekonomi kawasan,” kata Arif.
Untuk mengembangkan KIKT, Pelindo mengambil sejumlah langkah strategis. Pertama, Pelindo berencana meningkatkan kepemilikan saham di PT Prima Tangki Indonesia (PTI) sebagai langkah awal menjadikan Kuala Tanjung sebagai transhipment hub untuk produk curah.
Selain itu, kata Arif, Pelindo juga sedang menjajaki kerja sama pemanfaatan lahan Kawasan Industri Kuala Tanjung dengan PT IBC (PT Indonesia Battery Company), dan kerja sama potensial di Kuala Tanjung dengan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co. Ltd. (China).
Dalam jangka panjang, Pelabuhan Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Kuala Tanjung akan menjadi Indonesia Logistic and Supply Chain Hub.
Ia menyebut, potensi pasarnya memang sangat besar, terutama dari industri minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya seperti minyak goreng, fatty acid, fatty alcohol, palm kernel, dan produk campuran biodiesel.
Terkini Lainnya
Pelindo mempercepat pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung (KIKT) yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung
Pengamat Energi: PLN Tak Mudah Ratakan Elektrifikasi di Tengah Persoalan Geografis Indonesia
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Perang Ukraina Bikin Perekonomian Uni Eropa Suram, Analis Terkenal AS Bilang Kesejahteraan Merosot
IHSG Siang Ini Bertahan di Zona Hijau, Sentuh Level Tertinggi 7.133
Harga Gabah Melonjak, BPS Catat Inflasi Beras di Tingkat Eceran Sebesar 0,10 Persen
Astra Financial Raup Laba Bersih Rp 2,1 Triliun di Kuartal I 2024
Nilai Tukar Petani Indonesia Naik Jadi 118,77 di Juni 2024, NTUP Ikut Terangkat ke 121,9