androidvodic.com

Bisnis Adidas dan H&M Terdampak Serangan Houthi di Laut Merah - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, WASHINGTON – Serangan Houthi ke kapal kargo di kawasan Laut Merah yang tak kunjung mereda membuat bisnis perusahaan ritel terdampak.

Adidas baru-baru ini menangguhkan pengiriman barang ke para konsumen karena biaya kargo yang melonjak. "Kami sebenarnya memiliki produk, di mana penjualan ke sejumlah peritel bagus yang saat ini kami tak bisa mengiriminya,” kata CEO Adidas Bjorn Gulden, dikutip dari Usnews.

"Ini karena harga spot meledak lagi," kata dia.

Houthi melakukan aksi blokade kapal-kapal barang yang melintas Laut Merah sebagai ekspresi solidaritas mereka kepada warga Palestina di Gaza yang mengalami kekejaman dan genosida oleh Israel.

Akibat serangan Houthi,  ratusan kapal dagang harus memutar rute lebih jauh, menuju Semenanjung Harapan di ujung Afrika.

hingga 200 persen. Misalnya biaya pengiriman barang Asia ke Eropa Utara meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 4.000 dolar AS untuk kontainer berukuran 40 kaki.

Lonjakan harga juga terjadi pada pengiriman barang rute Asia-Mediterania yang naik menjadi 5.175 dolar AS per kontainer.

Menurut Freightos, sebuah platform pemesanan dan pembayaran untuk angkutan internasional per awal tahun 2024, tarif pengiriman dari Asia ke Pantai Timur Amerika Utara naik 55 persen menjadi 3.900 dolar AS per kontainer berukuran 40 kaki.

Baca juga: Usai Serang AS, Houthi Kembali Gempur Kapal Dagang Inggris di Laut Merah

Imbas lonjakan tarif angkut, keuntungan Adidas kini mulai tergerus. Adidas tak merinci secara spesifik terkait berapa total kerugian yang ditimbulkan dari tertundanya pengiriman.

Namun apabila kerugian ini terus menerus dialami Adida maka hal tersebut akan memicu dampak negatif bagi keuangan perusahaan.

Selain Adidas, masalah serupa juga dialami oleh brand ritel kondang H&M.

Dalam laporannya sang CEO Daniel Erver mengeluhkan terkendalanya pengiriman barang karena kisruh di Laut Merah.

Baca juga: Houthi Klaim Serang Kapal Dagang Amerika di Teluk Aden

"Kami ingin mengirimkan produk terbaik ke pelanggan pada waktu yang tepat. Kami telah berusaha, tetapi kami memang kini rentan mengalami kendala,’’ kata Erver.

Nasib naas juga dialami Michelin, produsen ban asal Prancis. Akibat lambatnya durasi pengiriman serta kenaikan tarif kargo yang memicu krisis suku cadang, membuat empat cabang toko ban mereka yang berada di Spanyol terpaksa mandek berproduksi.

Pabrik kendaran listrik milik Elon Musk,Tesla Inc. bahkan mengambil langkah yang sama dengan memutuskan menunda sebagian besar produksinya di pabrik dekat Berlin, akibat kurangnya persediaan komponen karena perubahan rute pengiriman.

Menurut analis AutoForecast Solutions yang melacak rantai pasokan dan produksi otomotif memperkirakan dampak dari pengalihan rute ini akan memicu penurunan produksi otomotif besar – besaran di Eropa, lantaran Tesla dan sejumlah perusahaan otomotif asal Eropa sangat bergantung pada jalur Laut merah.

“Podusen kendaraan Eropa mengandalkan begitu banyak komponen utama dari Asia, dan khususnya Tiongkok. Apabila ketegangan di Laut Merah terus terjadi hal itu berpotensi menjadi titik lemah dalam rantai pasokan produsen mobil mana pun, sehingga produksi terus-menerus dilakukan berisiko,” kata Sam Fiorani, wakil presiden di AutoForecast Solutions.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat