androidvodic.com

AS Gagalkan Penjualan Pesawat Boeing 747 Milik Iran Dalih Stop Pendanaan Pasukan Quds - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, WASHINGTON – Pemerintah Amerika menyita sebuah pesawat kargo Boeing 747 yang dijual secara ilegal oleh maskapai penerbangan Iran ke Emtrasur, perusahaan milik negara Venezuela.

Melansir dari Associated Press, penyitaan tersebut sengaja dilakukan pejabat AS untuk menggagalkan penjualan ilegal yang dilakukan maskapai penerbangan Iran, Mahan Air yang terafiliasi dengan mantan komandan Garda Revolusi.

Pemerintah AS menganggap penjualan pesawat ini sebagai tindakan ilegal karena Mahan Air terbukti melanggar undang-undang pengendalian ekspor dan memberikan keuntungan yang tidak semestinya kepada para militer Garda Revolusi Iran. Alasan tersebut yang mendorong pemerintah AS untuk mengambil langkah tegas dengan melarang penjualan Pesawat Boeing 747.

Baca juga: Pembunuh Sutradara Film di Iran Divonis Hukuman Mati

‘Pemerintah AS telah menyita sebuah pesawat kargo Boeing 747 yang dijual oleh maskapai penerbangan Iran untuk Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran,” jelas Departemen Kehakiman AS.

“Langkah ini dilakukan sebagai komitmen untuk memastikan bahwa kekuatan penuh undang -undang AS tidak mengizinkan aktor-aktor negara yang bermusuhan untuk terlibat dalam kegiatan jahat yang mengancam keamanan nasional kita,” kata Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen.

Sebelum disita,, pesawat terbesar di dunia yang dapat mengangkut 660 penumpang itu telah ditahan oleh penegak hukum Argentina pada Juni 2022 silam. Beberapa pekan kemudian, pejabat AS bergerak untuk mengambil alih pesawat tersebut.

Setelah melewati proses hukum yang panjang pada akhir pekan lalu pejabat AS memutuskan bahwa hak asuh pesawat resmi dialihkan kepada pemerintah Amerika. Departemen Kehakiman mengatakan pesawat itu saat ini akan disiapkan untuk disposisi, namun mereka belum merinci tindakan yang akan diambil.

Merespon tuduhan tersebut Mahan Air dengan lantang membantah hal tersebut. Maskapai menegaskan perusahaan tidak memiliki hubungan apapun dengan pesawat itu. Sementara Venezuela, diketahui tengah menuntut Argentina agar melepaskan pesawat tersebut.

Baca juga: Israel Bom Lebanon Saat Menlu Iran Datang, Petinggi Hamas Selamat, Mabes Galilea IDF Hujan Roket

Bahkan sejumlah anggota aliansi negara sayap kiri pimpinan Venezuela turut diturunkan untuk mengecam Argentina karena ikut membantu AS menyita pesawat tersebut. Mereka menyebut tindakan itu sebagai pencurian dan melanggar hukum internasional.

"Agresi ini merupakan konsekuensi lain dari tindakan pemaksaan sepihak yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengancam kedaulatan Venezuela dan melanggar prinsip-prinsip dasar Piagam PBB dan Hukum Internasional," tulis kelompok bernama Aliansi Alba tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat