androidvodic.com

Di Hadapan Presiden Jokowi, Ketua OJK: Indonesia Tidak Dalam Periode Wait and See - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebut bahwa gelaran pemilihan umum (Pemilu) 2024 telah selesai. Indonesia pun tidak dalam posisi wait and see.

Menurut Mahendra, minat investasi di pasar modal terus tumbuh bahkan jumlah investor naik hingga lima kali lipat dalam empat tahun terakhir.

"Indonesia tidak dalam periode wait and see seperti yang kerap didengungkan sebelum pemilu," kata Mahendra dihadapan Presiden RI Joko Widodo dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Bos OJK Klaim Ekonomi Global Diprediksi Akan Terhindar dari Resesi

Mahendra berharap, semua pihak bersama meningkatkan perekonomian dan stabilitas industri jasa keuangan sejalan dengan momentum penghujung akhir masa tugas dari Kementerian dan lembaga.

"Harapan kita semua bapak presiden, wakil presiden beserta seluruh kabinet Indonesia maju, DPR, DPD seluruh lembaga negara dan masyarakat Indonesia, menjadikan momentum luar biasa itu untuk berlari cepat menuju garis finish," jelasnya.

Di sisi lain, Mahendra menyebut bahwa pesta demokrasi yang dilakukan selama 5 kali setelah era reformasi ini mencatatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pemilih Pilpres terbesar di dunia yaitu sebanyak 164 juta pemilih di tahun 2024 ini.

"Dengan begitu Indonesia bukan lagi negara demokrasi terbesar di dunia, tetapi negara demokrasi presidensial terbesar di dunia," ungkap dia.

"Oleh karena itu kita harus menggunakan hal ini sebagai modalitas pembangunan perekonomian nasional dan stabilitas industri jasa keuangan," imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat