Anggota DPR Tercengang Laporan Kelebihan Produksi Beras: Kalau Niat Bohong Berhenti Dulu Lagi Puasa - News
Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan
News, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mengaku tercengang melihat laporan produksi beras dari Kementerian Pertanian (Kementan). Sebab dipaparkan produksi beras dalam batas aman.
"Memang tercengang melihat laporan kita punya kelebihan produksi," ujar Johan saat rapat kerja Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Menurut Johan, hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan. Dia mengatakan, melakukan kunjung kerja ke Gudang Bulog di Yogyakarta.
Baca juga: Jelang Ramadan, Utusan Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Padi di Karawang
"Melihat gudang-gudang bulog kosong semuanya. Di mana kelebihan itu? Di mana ditaruh kelebihan produksi itu kalau ada?" tanya Johan.
Johan menerangkan, saat kunjungan tersebut, Bulog menjelaskan bahwa beras impor dibagikan ke penggilingan-penggilingan padi UMKM untuk dikemas ulang menjadi beras 5 kilogram.
"Kenapa kita berani menyampaikan ada kelebihan produksi. Nah ini coba disampaikan, kalau ada niat bohong berhenti dulu ini bulan puasa. Kalau ada niat bohong tahan dulu. Kita ini ngurus rakyat," terang Johan.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) soal produksi beras nasional pada 2023 mencapai 31,10 juta ton, turun sebanyak 440 ribu ton atau 1,39 persen dibandingkan dengan 2022 yang mencapai sebesar 31,54 juta ton.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui penurunan luas tanam padi menjadi sebab penuran produksi padi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) luas tanam padi selama Oktober 2023-Feburasi 2024 hanya mencapai 5,49 juta hektar atau turun 26,2 persen dari periode yang sama selama tahun 2015-2019 dengan total luas tanam padi mencapai 7,44 juta hektar.
"Penurunan luas tanam ini sangat berpengaruhi luas pangan yang berdampak pada luasan produksi padi yang dihasilkan," tutur Amran.
Baca juga: Jokowi Pastikan Stok Beras Aman Jelang Lebaran 2024, Sebut Harga Beras di Sejumlah Pasar Mulai Turun
Selain itu, penuruan produksi padi juga disebabkan karena berkurangnya alokasi pupuk subsidi yang mencapai 50 persen menjadi 4,7 juta ton pada tahun ini. Hal ini menyebabkan sebanyak 30 juta petani tidak bisa mengakses pupuk khususnya bagi Lembaga Masyarat Desa Hutan (LMDH).
Namun, Amran menjamin kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei nanti masih tercukupi dari stok panen raya yang sedang berlangsung hari ini.
"Kami memastikan kebutuhan beras bulan Maret s.d Mei 2024 dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekeurangan pangan (beras) selama Ramadan dan Idulfitri," kata Amran.
Terkini Lainnya
Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mengaku tercengang melihat laporan produksi beras dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Realisasikan Ekspor 11,6 Miliar Dolar AS, Kemenperin Terus Genjot Industri TPT
BERITA REKOMENDASI
Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 12,15 Persen di Mei 2024
Tokopedia Lakukan PHK, HIPPI Berharap Tidak Berdampak ke UMKM
BERITA TERKINI
berita POPULER
LRT Jabodebek Catat Jumlah Pengguna Tembus 8,6 Juta hingga Semester I 2024
Ekonom Pesimis Badan Penerimaan Negara Bentukan Prabowo Bisa Bantu Tingkatkan Rasio Pajak RI
ASDP Siap Operasikan 23 Kapal Jelang Perhelatan Motorcross Grand Prix MXGP 2024
Bangun Inovasi dengan Keamanan Maksimal, Bank Ini Sabet 13 Penghargaan
Menteri PPN/Bappenas Suharso Yakin Proyek Pembangunan IKN Akan Tetap Jalan