androidvodic.com

Program Bantuan Pangan Penanganan Stunting Gunakan Ayam dan Telur dari Peternak Lokal - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, BEKASI - Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan, mengungkap bahwa telur dan daging ayam yang disalurkan dalam program bantuan pangan untuk penanganan stunting merupakan hasil produksi peternak lokal, bukan impor.

Ia mengatakan, seluruh produk-produk yang disalurkan ini dibeli ID Food dari peternak mandiri dengan harga yang wajar.

"Tentunya dengan tujuan kami selaku badan usaha milik negara juga membantu para peternak di hilir yang sering kali, 3 kali, 4 kali setahun isunya itu ada penurunan harga," kata Frans di Kantor Kecamatan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Bantuan Pangan Penanganan Stunting Disalurkan Lagi ke 1,4 Juta Keluarga, Jabar Jadi Wilayah Pertama

Frans menjelaskan, bila saat membeli telur dan ayam dari peternak harganya sedang jatuh, ID Food tetap membeli sesuai dengan harga ketetapan pemerintah, yang mana bisa saja di atas dari harga pasar.

Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, Nyoto Suwignyo mengatakan, upaya ini merupakan bentuk kehadiran BUMN sebagai offtaker.

"BUMN harus hadir untuk menjadi offtaker bagi para peternak. Ayam-ayam dan telur tadi dibeli oleh pemerintah melalui BUMN, kemudian dibagikan untuk penanganan stunting," ujar Nyoto.

Adapun dalam distribusi perdana bantuan pangan untuk keluarga rawan stunting ini, para penerima bantuan akan menerima 10 butir telur ayam dan 1 kilogram ayam.

Program ini akan disalurkan kepada 1.446.089 Keluarga Rawan Stunting (KRS) di 7 provinsi di seluruh Indonesia.

Untuk penyaluran perdana dimulai di provinsi Jawa Barat kepada 1.435 KRS, yang disalurkan secara serentak di wilayah Kota Bekasi sebanyak 469 KRS, Kota Cimahi 466 KRS dan Kota Depok 500.

Secara keseluruhan penyaluran dilakukan di 7 provinsi dengan total penerima 1.446.089 KRS.

Untuk Sumatera Utara terdapat 136.738 KRS, Jawa Barat 403.285 KRS, Jawa Tengah 345.514 KRS, Jawa Timur 374.197 KRS, Banten 92.654 KRS, Nusa Tenggara Timur 73.068 KRS dan Sulawesi Barat 20.633 KRS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat