IHSG Pagi Ini Terapresiasi ke Level 7320, Mayoritas Saham Menghijau - News
Laporan Wartawan News, Reynas Abdila
News, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 18,08 poin (0,25 persen) ke level 7.320,53 pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia, Selasa (19/3/2024) pagi.
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup turun 25,6 poin (0,35 persen) ke level 7.302.
Mengutip RTI Business, sebanyak 251,59 juta saham diperdagangkan dengan nilai perdagangan mencapai Rp 221,8 miliar dari 25.030 kali transaksi.
Ada 169 saham naik, 115 saham turun, dan 226 saham tidak bergerak pagi ini.
Pasar saham Asia-Pasifik, mayoritas mengalami penurunan menjelang keputusan kebijakan moneter dari Bank of Japan dan Reserve Bank of Australia.
Nikkei 225 Jepang turun 0,5 persen di evel 40.000, S&P/ASX 200 di Australia naik 0,1 persen, Kospi di Korea Selatan turun 0,8 persen dan Kosdaq turun 0,4 persen.
Sejumlah sektor saham mayoritas di zona hijau hanya sektor transportasi yang terkoreksi 0,19 persen.
Pada awal perdagangab ini saham yang masuk top gainers antara lain PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) yang melonjak 16 persen, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) meningkat 9,6 persen.
Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Merah, Lima Sektor Saham Unggulan Melempem
Selain itu, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) naik 6,7 persen, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menguat 4,9 persen, serta PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) meningkat 3,7 persen.
Terkini Lainnya
Indeks harga saham gabungan naik 18,08 poin (0,25 persen) ke level 7.320,53 pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia, Selasa (19/3/2024) pagi.
Nilai Tukar Rupiah Diramal Kembali Menguat ke Level Rp 15.500 per Dolar AS, Ini Pemicunya
BERITA REKOMENDASI
GMF Aero Asia Tak Bagikan Dividen Tahun Buku 2023, Ini Alasannya
Hari Ini, Laju IHSG dan Rupiah Kompak Berakhir Menguat
BERITA TERKINI
berita POPULER
BTN: Spin-Off Unit Usaha Syariah Rampung di Semester I Tahun Depan
Soal Bea Masuk Produk Impor, Kemendag Libatkan KPPI dan KADI Selidiki Industri yang Terancam Ambruk
Said Iqbal: Prabowo Subianto Jangan Bikin Utang Baru, yang Jatuh Tempo Sudah Rp 800 Triliun
Mengenal Permenaker Nomor 5 Tahun 2024 tentang Sistem Informasi Pasar Kerja
5 Juta Buruh Akan Mogok Nasional Jika MK Tak Kabulkan Gugatan UU Cipta Kerja