androidvodic.com

Industri Otomotif Diklaim Siap Jika Pertalite Diganti dengan Pertamax Green - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News, JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengklaim industri otomotif secara teknis siap mengantisipasi keputusan Pemerintah mengganti Pertalite dengan Pertamax Green.

Pertamax Green diklaim menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah karbon dibanding Pertalite.

"Kalau otomotif sudah siap secara technical. Kalau kita lihat, standar emisi kita udah Euro 4, artinya bahan bakar harus menyesuaikan."

"Jadi bukan otomotifnya yang menimbulkan polusi, otomotif sudah membuat mesin didesain sedemikian rupa menyesuaikan dengan bahan bakar. Jadi kalau bahan bakarnya masih Euro 2 ya pasti otomatis keluarnya polutan lebih besar," tutur Taufiek Bawazier di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Jika nanti diputuskan Pertalite diganti dengan Pertamax Green yang harganya lebih mahal, akan dilihat bagaimana tingkat daya beli masyarakat.

"Perpindahan ini pasti ada cost, masyarakat harus bayar, itu yang harus dipikirin. Mau nggak masyarakat misalkan tiba-tiba naik sekian ribu, kan pasti ada dampak," katanya.

Baca juga: Pertamina Bantah Wacana Pertalite Dihapus Tahun 2024, Penjualan Pertamax Green 95 Akan Diperluas

Taufiek menekankan, dari sisi otomotif, produsen di Indonesia bisa membuat kendaraan dengan standar emisi hingga Euro 6 seperti yang diimpor ke Australia.

Baca juga: YLKI Sebut Pertalite Bakal Diganti Pertamax Green 92, Masih Wacana Ringan

"Kalau (oktan) bahan bakar itu kita lebih rendah, mesinnya kasihan. Kalau misalnya standarnya sudah Euro 6 diisi bahan bakar Euro 4, mesinnya kasihan. Tapi kalau Euro 4 diisi bahan bakar Euro 6 nggak masalah," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat