androidvodic.com

Rupiah Loyo, Sri Mulyani: Stabilitas Ekonomi akan Terus Dijaga, dari Sisi Moneter maupun Fiskal - News

News, JAKARTA - Nilai tukar rupiah anjlok pasca lebaran. Rupiah jatuh ke posisi Rp 16.265 dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (19/4/2024) lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait dengan tekanan nilai tukar rupiah ketika dolar yang sedang menguat saat ini.

Sri Mulyani menyebut, situasi yang berkembang saat ini pasti akan berdampak pada perekonomian Indonesia.

Baca juga: Sepekan Terakhir Rupiah Tembus Rp 16.000, Apa saja Pemicunya?

Di sisi ekspor, penerimaan akan jauh lebih baik dengan nilai tukar dolar yang menguat. Namun, di sisi impor, konversi harga dolar terhadap rupiah akan lebih tinggi dan bisa berdampak pada inflasi di Indonesia.

"Pemerintah terus mengantisipasi dan waspada terhadap perkembangan ini. Saya yakin Indonesia akan tetap resilien dalam situasi ini," ujar Sri Mulyani dalam unggahan di instagram pribadinya @smindrawati, dikutip Minggu (21/4).

Bendahara Negara tersebut menyampaikan, stabilitas ekonomi akan terus dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) akan terus dilakukan untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada.

"Dari sisi fiskal, kita memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel," katanya.

Ia juga tetap optimis bahwa Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi di level 5 persen pada tahun ini, dengan berkaca pada daya tahan ekonomi Indonesia saat melewati krisis pandemi lalu.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.000, OJK: Belum Berpengaruh Besar Terhadap Permodalan Bank

"Di tengah kondisi suku bunga dan inflasi global yang tinggi seperti saat ini, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap terjaga sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus," kata Sri Mulyani.(Kontan)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat