Pengiriman Paket saat Masa Puncak Lebaran 2024 Mencapai 3.186 Ton - News
News, JAKARTA - Kalog Express mencatat pada masa puncak Lebaran 2024 melayani pengiriman paket sebesar 3.186 ton atau 85 persen dari kapasitas angkut yang tersedia.
Direktur Utama KAI Logistik, TLN Ahmad Malik Syah mengatakan, pada tahun ini pengiriman paket pada puncak Lebaran meningkat 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 2.805 ton.
Menurutnya, capaian ini didukung dengan berbagai improvisasi baik dari aspek operasional hingga digitalisasi layanan yang telah KAI Logistik antisipasi sebelumnya.
Baca juga: Dunia Usaha Was-was Melambungnya Tarif Logistik Dampak Konflik Iran VS Israel
Ia menyebut, penguatan jaringan teknologi informasi dilakukan guna memastikan performa prima pada layanan pengiriman barang retail digital melalui Aplikasi KAI Logistik Trax, yang mengalami peningkatan permintaan pengiriman barang di momen ini.
“Tingginya permintaan pengiriman kebutuhan Lebaran seperti pakaian dan parsel Lebaran berdampak signifikan pada peningkatan volume di momen Lebaran," kata Malik ditulis Jumat (26//4/2024).
Baca juga: Pemilu dan Tumbuhnya e-commerce Ikut Dorong Geliat Industri Logistik
Selain itu, kata Malik, masyarakat cenderung melakukan mudik yang mudah dan nyaman dengan mengirimkan terlebih dahulu barang-barang kebutuhan mudiknya.
"Seperti oleh-oleh berukuran besar, motor, hingga hewan peliharaan yang dikirimkan ke kampung halaman dan dikirimkan kembali saat arus balik,” ucapnya.
Terkini Lainnya
Kalog Express mencatat pada masa puncak Lebaran 2024 melayani pengiriman paket sebesar 3.186 ton atau 85 persen dari kapasitas angkut
Harga Emas Turun karena Kurangnya Permintaan Aset Safe Haven dan Prospek Suku Bunga AS
BERITA REKOMENDASI
Sepanjang 2023, Kalog Express Layani 53 Ribu Ton Angkutan Barang
Cara dan Syarat Kirim Barang Melalui KAI Logistik
BERITA TERKINI
berita POPULER
BTN Blak-blakan Soal Nasib Pejuang KPR di Tengah Kenaikan Suku Bunga Acuan
Iuran Pariwisata Diwacanakan Masuk Komponen Harga Tiket Pesawat, Ini Kata Kemenhub
Alat Pertanian Buatan Indonesia Diminati Afrika dan Eropa
Maskapai Akan Hadapi 'Kiamat' Penumpang Akibat Ulah Pemerintah Cari Uang Pariwisata di Tiket Pesawat
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun, Bulog Bisa Penuhi?