SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi untuk Pasar Domestik Terpenuhi - News
News - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan bahwa produksi gas sudah mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan produksi gas di tahun 2023 yang meningkat 2,2 persen dibandingkan produksi gas tahun 2022.
Ke depannya, produksi gas akan terus meningkat, hal ini ditunjang dengan telah onstream-nya proyek Tangguh Train 3 dan Jambaran Tiung Biru (JTB). Kemudian ada proyek gas besar yang akan onstream seperti Geng North di Kalimantan Timur, Abadi Masela di Maluku, Asap Kido Merah (AKM) di Papua Barat dan proyek lainnya. Ditambah lagi dengan adanya penemuan-penemuan cadangan gas baru raksasa (giant discovery) seperti di wilayah Andaman, SKK Migas memproyeksikan produksi gas bumi Indonesia akan terus meningkat di masa mendatang yang sesuai dengan rencana Long Term Plan (LTP).
Baca juga: Bidik Produksi Minyak 1 Juta Barel Per Hari di 2030, SKK Migas Dorong Ajak Partisipasi Perbankan
Dalam 5 (lima) tahun ke depan hingga 2028, forecast produksi gas sebagai berikut:
![Bodytext SKK Migas 8524 pagi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bodytext-skk-migas-8524-pagi.jpg)
Kepala Divisi program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro di Jakarta (8/5), menyampaikan bahwa SKK Migas berkomitmen mengutamakan pasokan gas untuk kebutuhan domestik. Berdasarkan data lifting (salur gas) per Maret 2024 yang sebesar 5.367,7 BBTUD (billion british thermal unit per day). Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.109,6 BBTUD atau sebesar 77% dialokasikan untuk pasar domestik dan kelebihannya sejumlah 1.258,1 BBTUD atau sekitar 23% diekspor. Hal ini mencerminkan bahwa pasokan gas bumi untuk domestik dipastikan aman.
![Bodytext SKK Migas 8524 pagi 2 baru](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bodytext-skk-migas-8524-pagi-2-baru.jpg)
Hudi menambahkan, produksi gas melebihi kebutuhan di dalam negeri sehingga dibutuhkan infrastruktur jaringan gas yang handal dan pasar yang memadai, karena ke depannya pasokan gas akan terus bertambah. Oleh karenanya, Hudi menegaskan bahwa harus ada keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri midstream dan hilir. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Intinya SKK Migas berkomitmen untuk memastikan pasokan gas dari hulu untuk kebutuhan nasional aman,” tegasnya.
Baca juga: Guna Dorong Pertumbuhan Industri Hulu Migas, SKK Migas Kembali Gelar SCM Summit 2024
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya gas secara optimal untuk mendukung ketahanan energi serta pertumbuhan ekonomi nasional.
Terkini Lainnya
SKK Migas menyampaikan produksi gas sudah mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan produksi gas di tahun 2023 yang meningkat 2,2% dari 2022.
Di Hadapan DPR, Pertamina Minta Dukungan PMN untuk Pengembangan Jargas
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Gantikan Elin Waty, Teck Seng Ho Ditunjuk Jadi Presiden Direktur Sun Life Indonesia
270 Saham Huni Zona Merah, IHSG Berakhir Turun ke Level 7.125
Bos BUMN Ini Heran Perusahaannya Kena Isu Pembubaran: Kami Belum Pernah Diajak Berbicara
Rencana Penerbitan Aturan Bea Masuk Anti Dumping dan BMTP Diharapkan Menyasar Industri Petrokimia
Kementerian ESDM Targetkan 15 Proyek CCS/CCUS Bakal Onstream pada 2030