androidvodic.com

20 Tahun Beroperasi, Ini Target PSTL di Tahun 2024 - News

News, JAKARTA - PT Pelayaran Surya Timur Line (PSTL) telah menginjak usia yang ke-20 menjadi moda transportasi air di Indonesia.

Direktur PSTL Agus Wibowo Salim mengatakan PSTL memiliki Standarisasi Sumber daya manusia yang berkompeten untuk crew kapal yang berpedoman pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 70 Tahun 1998 tentang Pengawakan Kapal Niaga.

“Diperbaharui Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: M.26 Tahun 2022 Tentang Pengawakan Kapal Niaga, tanggal 20 September 2022,” kata Agus Wibowo Salim di Jakarta, Senin (27/5/2024).

Tahun ini pihaknya memiliki sejumlah target untuk mencapai pendapatan yang maksimal. Ia mengatakan target tersebut optimis tercapai dengan didukung empat cabang, yakni Merak, Kayangan, Ketapang dan Balikpapan

"Target ini terbilang realistis dengan tiga belas unit kapal penyeberangan yang siap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," kata Agus.

Agus menjelaskan, PSTL didirikan oleh almarhum Johan Winarto Salim dan Yun Yun Winarti pada tanggal 27 Mei 2004.

Baca juga: Internet Starlink Sudah Diuji di Kapal Pengawas KPP, Menteri Trenggono: Hasilnya Bagus

Awalnya, PSTL menyewa kapal KMP Dingkis milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang dioperasikan di lintas Timor Leste.

PSTL pada tahun 2005 menyewa KMP Ferindo 5 milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang dioperasikan lintas Jakarta-Banjarmasin. Kemudian, tahun 2006 membeli kapal KMP Sereia Domar yang beroperasi di lintas Ketapang-Gilimanuk KSO dan mendapatkan ijin operasi sampai dengan sekarang.

Agus mengatakan, setelah sukses beroperasi dengan kapal perdana di lintas Ketapang-Gilimanuk, pendiri perusahaan berkeinginan untuk melakukan ekspansi dalam bidang penyeberangan pulau lain.

“Pengelolaan manajemen PT. Pelayaran Surya Timur Line bukan perkara yang mudah, selama 20 tahun telah menghadapi beragam tantangan, seperti persaingan antar perusahaan dan musibah yang terjadi, satu unit kapal sedang proses pelayaran ke Indonesia dihantam badai kemudian tak bisa diselamatkan,” kata Agus Wibowo Salim.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, kata dia, PSTL berusaha mengikuti keinginan pasar, misal pada pandemi Covid-19, pemakai jasa tidak ada yang bepergian, bahkan omset rata-rata turun 30 sampai dengan 40 persen. Diperlukan inovasi tersendiri guna mengatasi hal tersebut, apalagi beberapa perusahaan ada yang melakukan pengurangan tenaga kerja.

“PSTL selalu berdoa dan tabah. Kami tidak melakukan pengurangan, para karyawan gaji dibayar penuh waktu itu, termasuk THR dibayarkan full,” tuturnya.

Ia mengatakan, PT PSTL memiliki visi menjadi transportasi moda air terpercaya, baik domestik maupun internasional. Pemenuhan visi tersebut, kata dia, terbukti dengan pelayanan transportasi kepada pemakai jasa angkutan penyeberangan domestik, yaitu PSTL dari sewa kapal dan satu unit kapal KMP Sereia Domar yang berkembang menjadi sebelas unit kapal.

Sementara itu, pemenuhan pelayanan visi Internasional, PSTL melakukan kerja sama dengan Pemerintahan Timor Leste untuk operasional KMP Dinkis.

“Kami konsisten dalam menerapkan ketepatan waktu, servis pelayanan, ramah kepada pemakai jasa, dan pelayanan lainnya. Bagi PSTL pelanggan adalah raja,” ujar dia.

Agus mengatakan, PSTL memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa angkutan penyeberang di empat cabang yang dimiliki. Setiap muatan penumpang dan kendaraan selalu dijaga kebersihannya di atas kapal. Selain itu, difasilitasi ruangan AC, mushola, cek suhu, pemberian hand sanitaizer dan lainnya.

“Kami memberikan kepastian keselamatan selama pelayaran dari dan ketujuan serta pengaturan penempatan muatan kendaraan, sesuai stuwit plan kapal untuk keseimbangan stabilitat muat, keamanan terjamin dari copet-copet karena security dapat diandalkan,” ucap Agus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat