androidvodic.com

Maskapai Garuda Indonesia 'Ganggu' Keberangkatan Jemaah Haji, Dua Kementerian Kecewa: Berefek Domino - News

News, JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia dalam melayani keberangkatan jemaah haji 2024 menuai kekecewaan dari masyarakat hingga dua kementerian.

Pertama, mesin pesawat GA-1105 rute Makassar – Madinah yang berada di sayap terbakar pada Rabu (15/5/2024).

Kondisi tersebut, membuat pesawat yang sudah mengudara terpaksa kembali ke bandara awal atau Return to Base (RTB) ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, GA-1105 rute Makassar – Madinah merupakan Kloter 5 asal embarkasi Makassar, melakukan prosedur Return to Base (RTB) sebagai langkah cepat guna memitigasi risiko pada aspek safety dan keamanan operasional pada penerbangan tersebut.

Baca juga: Kemenag: 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Terlambat dari Jadwal

"Keputusan RTB tersebut diambil oleh Pilot in Command (PIC) segera setelah pesawat lepas landas dengan mempertimbangkan kondisi kendala engine pesawat yang memerlukan pemeriksaaan lebih lanjut, setelah diketahui adanya percikan api pada salah satu engine," ujar Irfan yang kembali dikutip pada Senin (27/5/2024).

Atas kondisi itu, menurut Irfan, engine pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi.

"Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan tersebut telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 17.15 LT, dan hingga pernyataan ini disampaikan, seluruh penumpang tengah diarahkan kembali menuju asrama untuk menunggu kesiapan pesawat pengganti," kata Irfan.

Seluruh penumpang pesawat tiba di bandara dalam keadaan selamat dan baik, dan akan kembali diberangkatkan secepatnya mengacu pada kesiapan pesawat pengganti.

Persoalan kedua, baru-baru ini Garuda Indonesia kembali menjadi penghambat alurnya keberangkatan jemaah haji.

Jemaah haji dari Embarkasi Danohudan (Solo) harus menambah kesabarannya karena pesawat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin, sehingga mengakibatkan keterlambatan penerbangan.

Keberangkatan jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 41 dan Kloter SOC-43 ini pun tertunda hingga memunculkan efek domino.

Shodiq Hamzah, Pembimbing Haji KBHU As Shodiqiyah Semarang, mengaku saat drama delay terjadi, sempat ada pertemuan dengan pihak Garuda dan juga dari Kemenag.

Beberapa jemaah sempat protes. Namun akhirnya bisa memahami dan menerima permintaan maaf Garuda.

“Mereka minta maaf, ya saya maafkan. Haji itu harus ikhlas, alhamdulillah enggak ada masalah, enggak ada grundel,” ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat