androidvodic.com

Rangkaian KRL Jakarta-Bogor Hanya 8 Gerbong, KCI Ungkap Alasannya - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - PT KAI Commuter (KCI) mengungkapkan, jumlah rangkaian KRL rute Jakarta-Bogor yang hanya didominasi 8 gerbong ditujukan untuk menjaga frekuensi perjalanan kereta lantaran kurangnya jumlah armada yang siap beroperasi.

"Saat ini kami merekomposisi trainset kereta untuk mempertahankan headway perjalanan kereta," kata Manajer Humas Kereta Commuter Indonesia Leza Arlan saat dihubungi Tribunnews, Selasa (11/6/2024).

Saat ini KAI Commuter mengoperasikan 1.048 perjalanan dengan menjalankan 89 rangkaian tiap hari kerja. Sedangkan pada hari libur dan akhir minggu 959 perjalanan dengan 87 rangkaian. Tercatat rata-rata volume pengguna pada hari kerja selama Juni 2024 ini sebanyak 989.353 orang. Volume tertinggi pada Senin 3 Juni lalu di angka 1.002.169 orang.

Baca juga: Rel Patah Antara Stasiun Palmerah-Kebayoran Perjalanan KRL Gangguan, Penumpang Menumpuk

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, KAI Commuter mengoperasikan perjalanan lintas Bogor sebanyak 379 perjalanan, lintas Cikarang sebanyak 260 perjalanan, Lintas Rangkasbitung 199 perjalanan, Lintas Tangerang sebanyak 124 perjalanan dan Lintas Tanjungpriuk sebanyak 86 perjalanan.

Menurutnya, pola operasi pesebaran rangkaian sarana Commuter Line ini mempertimbangkan dan menyesuaikan kebutuhan perawatan rutin yang dilakukan KAI Commuter.

"Perawatan rutin dan berkala ini untuk menjaga keselamatan dan keandalan sarana saat beroperasi tetap optimal serta peningkatan layanan kepada penggunanya," kata Anne dalam keterangannya.

Sementara itu, KCI nantinya akan menyeragamkan jumlah unit gerbong yang terdapat dalam satu rangkaian kereta atau stamformasi (SF) menjadi 12 gerbong dalam satu rangkaian (SF12) pada 2025 mendatang.

Mengutip Kompas, KCI saat ini mengoperasikan sebanyak 1.115 gerbong dengan stamformasi 8 dan 10 dalam satu rangkaian KRL dari yang seharusnya 12.

Berkurangnya jumlah gerbong dalam satu rangkaian KRL membuat kapasitas angkut satu rangkaian KRL turut berkurang. Hal ini menyebabkan banyak penumpang yang mengeluh karena terlalu berdempetan di dalam KRL.

Anne Purba mengatakan, penambahan stamformasi dari SF8 dan SF10 menjadi SF12 dilakukan setelah proses peremajaan atau retrofit 19 rangkaian KRL dan pengadaan 16 rangkaian KRL baru selesai dilakukan pada 2025.

Pasalnya 19 rangkaian yang diretrofit dan 16 rangkaian KRL baru dari PT INKA (Persero) sudah distandarisasi atau diseragamkan agar stamformasinya 12 gerbong.

"Nanti untuk SF-nya itu setelah retrofit dan pengadaan baru ini semuanya 12 mulai 2025. Tapi selama retrofit itu kita lakukan, pasti akan tetap ada yang namanya SF8 dan SF10," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Meskipun stamformasi KRL belum dapat dimaksimalkan hingga SF12, namun KAI Commuter berkomitmen untuk tidak mengurangi frekuensi perjalanan agar penumpang tidak perlu menunggu kereta lebih lama.

Anne menjelaskan, retrofit sebanyak 19 rangkaian akan dilakukan secara bertahap selama 2023-2026. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Kontrak Kerjasama Pekerjaan Retrofit Sarana KRL sebanyak 19 rangkaian pada 3 November 2023 di Madiun.

"Dalam masa pengadaan KRL dan retrofit ini, kebijakan dari KCI itu tidak akan mengurangi frekuensi perjalanan," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat