androidvodic.com

Rupiah Melemah, Menparekraf Minta Masyarakat Tak Plesiran ke Luar Negeri - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, turut menyoroti adanya fenomena tren pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan.

Diketahui saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp 16.394 pada Senin (24/6/2024) sore.

Sebelumnya, rupiah sempat menembus rekor Rp 16.450 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Melemah, Bank Dunia Perkirakan Belanja Subsidi dan Bansos Bebani APBN

Untuk itu, Menparekraf meminta masyarakat untuk tetap berwisata di dalam negeri dan membeli produk-produk lokal.

"Liburan di Indonesia aja itu membantu ekonomi kita. Rupiah hari ini agak membaik karena kepercayaan pasar agak kembali, tapi akan sangat membantu kalau kita bisa menekan dolar itu dengan berwisata di Indonesia aja," ucap Sandiaga di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Sementara dalam kesempatan yang sama, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya mengungkapkan, pihaknya kini juga mendorong agar jumlah wisatawan asing dapat meningkat.

Dengan demikian, maka devisa Indonesia akan membaik dan turut membantu membangkitkan nilai tukar mata uang Garuda.

"Kembali harus ada kebaikan bersama yang dibangun. Kita tidak bisa sendiri, harus kolaborasi," ungkap Nia.

"Rupiah melemah harus kita kuatkan paling tidak menekan kebocoran devisa yaitu tidak dengan keluar negeri, dan menambah devisa dengan mendatangkan Wisman," bebernya.

Sejatinya cadangan devisa yang dimiliki oleh BI (Bank Indonesia) memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Menguat Dipicu Sentimen Defisit Fiskal di Bawah 3 Persen

Diketahui, cadangan devisa yang memadai dapat memungkinkan bank sentral di dalam negeri alias Bank Indonesia untuk melakukan intervensi terhadap pasar valuta asing dengan tujuan menstabilkan nilai tukar rupiah.

Sebaliknya, cadangan devisa semakin tipis maka kemampuan bank sentral dalam mempertahankan nilai tukar rupiah akan berkurang yang menyebabkan depresiasi.

"Dengan melemahnya rupiah akan menjadikan mahal berwisata di luar negeri. Makanya, jangan keluar negeri, liburan aja di Indonesia kalau melihat kursnya," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat