Pengamat Nilai PLN Sudah Mampu Selaraskan Penyediaan Listrik dengan Transisi Energi - News
Laporan Wartawan News, Danang Triatmojo
News, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio menilai inovasi yang diterapkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mencapai transisi energi menuju net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada tahun 2060 sudah berjalan baik.
Menurutnya bisnis PLN dalam urusan penyediaan listrik kepada masyarakat telah dijalankan dengan turut menjaga kelestarian lingkungan berkelanjutan.
"PLN tidak hanya menghasilkan keuntungan melalui penyediaan listrik kepada masyarakat, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Ini menunjukkan kepedulian terhadap generasi masa depan," kata Agus kepada wartawan, Rabu (26/6/2024).
Sehingga Agus menilai wajar jika PLN meraih predikat sebagai perusahaan utilitas terbaik dalam ASEAN versi Fortune 500.
Adapun Fortune 500 merupakan daftar tahunan yang disusun dan diterbitkan oleh majalah Fortune Internasional yang memberi peringkat terhadap perusahaan publik dan milik pemerintah.
Hal ini juga ditambah dengan penghargaan dari Green Leadership Utama yang diraih oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2023.
“Bukan hanya soal bisnis yang tercermin dari peningkatan pendapatan sebesar 10 persen menjadi Rp487 triliun pada 2023. Tapi juga tetap memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan bisnisnya,” ucapnya.
Terkini Lainnya
erusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mencapai transisi energi menuju net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada tahun 2060 sudah berjalan baik
Investor Akan Banyak Minati Bisnis Sektor Greentech dan Direct to Customer di 2024
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
8 Tahun Layani Pengguna Shopee, JNE Beri Garansi Ketepatan Waktu Kirim Paket
Tantangan Keamanan Digital Makin Beragam, Perusahaan IT Ini Incar Kenaikan Penjualan 30 Persen
IHSG Ditutup Dekati 7.000, Rupiah Menguat Tipis di Rp 16.406 per Dolar AS
Arsitek Jepang Kengo Kuma Rancang Proyek Properti Mewah Besutan Iwan Sunito di Sydney
Setoran Bea Cukai Tembus Rp 109,1 T, Sri Mulyani: Turun 7,8 Persen Dipengaruhi Cukai Hasil Tembakau