androidvodic.com

KAI Logistik Lakukan Penguatan Industri Rantai Pendingin di RI - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA - KAI Logistik melakukan penguatan logistik industri cold chain atau rantai pendingin di Indonesia.

Plt Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah mengatakan, perseroan berupaya menghadirkan layanan khusus menunjang kebutuhan khususnya komoditi perishable seperti ikan, daging, produk olahan maupun buah dan sayur mayur yang memerlukan suhu dingin.

Menurutnya, Layanan logistik pendingin dilayani KAI Logistik baik untuk layanan transportasi melalui angkutan kontainer menggunakan kontainer berpendingin (reefer container), maupun melalui segmen angkutan retail.

Guna mendukung layanan tersebut, KAI Logistik telah membangun infrastruktur penunjang, di antaranya cold chamber berkapasitas 5 ton di enam stasiun di beberapa kota besar di antaranya Bandung, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Surabaya, dan Malang.

Baca juga: Produksi Batu Bara Nasional Ditargetkan Mencapai 710 Juta Ton, KAI Logistik Bidik Kelola 28 Juta Ton

Fasilitas tersebut dapat digunakan sebagai gudang penyimpanan yang bersifat sementara, sebelum dilakukan pengangkutan dengan kereta api untuk produk perikanan, maupun produk yang membutuhkan penanganan dingin.

Selain itu, kata Fredi, KAI Logistik juga melengkapi layanan plug in yang merupakan layanan penunjang untuk kontainer berpendingin yang membutuhkan pasokan listrik agar suhu di dalam kontainer tetap stabil selama masa transit di container yard.

"Tahun 2024, KAI Logistik telah memetakan strategi untuk melakukan penambahan cold chamber yang akan digunakan sebagai gudang penyimpanan bersifat sementara. Selain itu, perusahaan berencana mengadopsi teknologi platform digital untuk manajemen inventaris dan koordinasi logistik” jelas Fredi dalam keterangannya, Kamis (11/7/2024).

Tahun 2024, KAI Logistik melalui angkutan kontainer reefer diprediksi akan mengangkut sekitar 4.042 teus (atau setara lebih dari 72.700 ton).

Sementara pada pemanfaatan cold chamber, diproyeksikan akan meningkat lebih dari 340 persen menjadi lebih dari 11.300 ton, dan penambahan 30.640 Ton sejalan dengan penambahan kapasitas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat