Di Tengah Krisis Akibat Pandemi, NU Musti Buat Sistem Komunikasi Seefektif Mungkin - News
News, JAKARTA - Intektual muslim Nadirsyah Hosen menilai Nahdalatul Ulama (NU) harus membuat sistem organisasi yang efektif untuk berkomunikasi kepada para nahdliyin atau jemaah NU di berbagai tingkatan.
Menurut Gus Nadir, sapaan karibnya, ini penting dilakukan mengingat dunia yang dalam krisis karena pandemi Covid-19, perlahan-lahan berubah menuju tatanan atau kebiasaan yang baru.
"Selain pernyataan dari Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil, di lapangan ini pada bingung, generasi milenial ini komplain ke saya: Ini suara NU yang mana?" kata Gus Nadir dalam Webinar Lakpesdam NU Se-Dunia, Sabtu (13/6/2020).
Kebingungan para generasi milenial terhadap NU, sebab, menurut pengalaman Gus Nadir, banyak pendapat dari para tokoh NU yang keluar melalui Bathsul Masail tetapi tidak satu ritme.
Menurutnya, ini menjadi pertanyaan bagi banyak kaum muda.
Baca: Menristek: Kita Harus Bangun Ekonomi Berbasis Inovasi, Bukan Lagi Industrialisasi
"Kita harus pikirkan bahwa memang NU beda pendapat, tetapi saat krisis kita membutuhkan komunikasi yang solid, leadership yang utuh, yang kemudian tidak bisa lagi berdasarkan karisma tokoh kiai sepuh, karena kita sudah hampir habis kiai-kiai sepuh yang karismatik," lanjut Gus Nadir.
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia dan New Zealand tersebut menilai harus ada kekompakan dan gerakan bersama sebagai sebuah langkah saat krisis. Langkah itu berbentuk sistem komunikasi yang efektif.
"Ketika kemudian Kiai Said atau PBNU memberikan pernyataan, maka sampai ke bawah, ditaati oleh pimpinan secara struktural maupun kultural di NU. Caranya seperti apa, kawan-kawan Lakpesdam bisa mendiskusikan lebih jauh," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Virus Corona
Nahdalatul Ulama (NU) harus membuat sistem organisasi yang efektif untuk berkomunikasi kepada para nahdliyin atau jemaah NU di berbagai tingkatan
Jepang Dihantui Covid-19 Jenis Baru KP.3, Apa Gejalanya?
BERITA TERKINI
berita POPULER
Jepang Dihantui Covid-19 Jenis Baru KP.3, Apa Gejalanya?
Masyarakat Jepang Harus Pakai Masker Lagi Usai Kasus Covid-19 KP.3 Merebak
KPK Periksa 2 Saksi Telusuri Proses Lelang Tekait Dugaan Korupsi Proyek Shelter Tsunami di NTB
Yudha Arfandi Bantah Lakukan Pembunuhan Berencana Terhadap Anak Tamara Tyasmara, Siap Membuktikan
Persatuan Jaksa KPK Ikut Peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke-46, Ingin Wujudkan Indonesia Emas