androidvodic.com

Studi: Penderita Obesitas yang Terinfeksi Covid-19 Butuh Perawatan ICU Lebih Lama   - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, CONNECTICUT - Seseorang yang terinfeksi virus corona (Covid-19) dengan Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) 40 atau lebih tinggi, kemungkinan jauh lebih besar membutuhkan perawatan ICU  dibandingkan dengan pasien dengan BMI normal.

Penelitian baru menunjukkan bahwa orang yang mengalami kegemukan dan dirawat di rumah sakit karena terinfeksi Covid-19, lebih banyak dirawat dalam ruang ICU.

Bahkan durasi perawatannya pun bisa lebih lama jika dibandingkan dengan orang dengan BMI normal.

Dikutip dari laman The Hindu Business Line, Rabu (24/3/2021), penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Masyarakat Endokrin, memeriksa 3.268 pasien dewasa yang terinfeksi Covid-19 dan dirawat di lima rumah sakit dalam Sistem Kesehatan Yale-New Haven antara Maret hingga November 2020.

Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19 yang Berat Hingga Kematian

Ketua peneliti Yu Mi Kang dari Yale New Haven Health di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa penderita obesitas rentan terinfeksi Covid-19.

"Diperlukan upaya kesehatan dan kesadaran masyarakat untuk mencegah dan mengobati mereka yang mengalami obesitas dan terinfeksi Covid-19," kata Mi Kang.

Dalam penelitian ini, para peneliti bermaksud untuk menentukan dan mendeskripsikan dampak obesitas pada perjalanan klinis Covid-19, dibandingkan dengan seseorang yang memiliki BMI normal.

Diantara pasien yang dirawat di rumah sakit, 43 persen mengalami obesitas, 15,8 persen meninggal, dan 24,2 persen membutuhkan perawatan di ICU.

Temuan tersebut mengungkapkan bahwa pasien obesitas memiliki kemungkinan 26 persen dalam membutuhkan perawatan ICU secara keseluruhan, dibandingkan pasien yang tidak mengalami obesitas.

Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19 yang Berat Hingga Kematian

Seseorang yang menderita obesitas berat yakni dengan BMI 40 atau lebih tinggi, dua kali lebih mungkin membutuhkan perawatan ICU dibandingkan dengan pasien dengan BMI normal.

Namun, temuan tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan risiko kematian bagi pasien Covid-19 yang menderita obesitas.

Ini jika ibandingkan dengan pasien Covid-19 yang memiliki BMI normal.

"Pekerjaan kami menggarisbawahi dampak obesitas pada perjalanan Covid-19 dan menekankan perlunya memastikan bahwa obesitas diberikan pertimbangan yang tepat untuk stratifikasi risiko, protokol vaksinasi, dan manajemen Covid-19 di rumah sakit," tegas Mi Kang. (thehindubusinessline/fitri wulandari)

Terkini Lainnya

  • Diantara pasien yang dirawat di rumah sakit, 43 persen mengalami obesitas, 15,8 persen meninggal, dan 24,2 persen membutuhkan perawatan di ICU

  • Covid-19 di Singapura Alami Peningkatan, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat