androidvodic.com

Produsen: Stok Tabung Oksigen Cukup, Asal Masyarakat Tidak Menimbun - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Presiden Direktur Aneka Gas Industri, Rachmat Harsono meminta agar kelangkaan tabung oksigen tidak dilihat dari stok yang ada di Pasar Pramuka.

Rachmat berujar, Pasar Pramuka tidak dapat dijadikan sebagai barometer untuk ketersediaan oksigen berskala nasional.

"Orang-orang tahunya di Pramuka sebenarnya banyak agen di luar. Kalau orang terpusat di eceran ya ramai. Datang saja ke grosir," tutur Rachmat saat dikonfirmasi, Selasa (29/6/2021).

Saat ini, ucap Rachmat, berdasarkan kalkulasinya, stok tabung oksigen seharusnya cukup. Termasuk pasokan untuk medis. Asalkan, lanjut dia, masyarat tidak melakukan pembelian karena panik.

Baca juga: Anies Borong Tabung Oksigen dari Tangerang

"Harusnya kalau kalkulasi cukup, asal masyarakat tidak beli-beli. Silinder yang beredar di Indonesia menurut data, 2,5-2,7 juta data BPS 2020. Dengan jutaan botol itu seharusnya kalau kita kalkulasi cukup asal masyarakat tidak menyimpan-nyimpan," katanya.

Warga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (28/6/2021). Peningkatan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta membuat permintaan isi ulang maupun pembelian tabung oksigen meningkat. Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (28/6/2021). Peningkatan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta membuat permintaan isi ulang maupun pembelian tabung oksigen meningkat. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Rachmat mengatakan atas kondisi melonjaknya permintaan medis, perseroan bahkan sudah mengimbau agar seluruh cabang di Indonesia memberlakukan penjualan satu tabung pada satu keluarga.

Sementara untuk pembelian dua tabung masih diizinkan hanya dengan menunjukkan syarat surat sakit dari dokter.

Baca juga: Perjuangan Warga Dapatkan Tabung dan Isi Ulang Oksigen, Rela Antre hingga Harus Berburu ke Bogor

"Orang-orang kita, karena takut mereka beli, disimpan (tabung) kayak kita zaman masker dulu. Jadi seperti ketakutan. Padahal belum tentu orang Covid-19 diharuskan pakai oksigen. Orang takut ini harus dipadamkan," ujarnya.

Warga sedang antri isi  oksigen di tempat pengisian ulang oksigen medical di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan 
Senin (28/6/2021). Dalam 2 minggu terakhir kebutuhan oksigen tinggi hingga naik 200- 300 persen dari hari biasa. Permintaan Oksigen naik bersamaan dengan  tingginya kasus  Covid 19. Sementara harga tetap  Rp 15.000/ permeter kubiknya. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Warga sedang antri isi oksigen di tempat pengisian ulang oksigen medical di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan Senin (28/6/2021). Dalam 2 minggu terakhir kebutuhan oksigen tinggi hingga naik 200- 300 persen dari hari biasa. Permintaan Oksigen naik bersamaan dengan tingginya kasus Covid 19. Sementara harga tetap Rp 15.000/ permeter kubiknya. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

Rachmat berharap tak ada masyarakat yang berupaya untuk menimbun tabung oksigen.

Sebab, ucap dia, dengan jumlah tabung gas beredar ditambah dengan tabung yang akan datang lagi, seharusnya mampu memenuhi kebutuhan saat ini.

Baca juga: Warga dan Pengelola RS Berburu Tabung Oksigen di Pasar Pramuka

"Bareskrim katanya sudah mulai bergerak, kita juga ingin tahu apa ada market yang menggerakan atau ada yang..karena kita punya kepentingan untuk memastikan suplai oksigen di rumah sakit terpenuhi," ujarnya.

Rachmat mencatat secara nasional perseroan telah memiliki filling station oksigen untuk pengisian tabung kosong.

Di Jabodetabek, dia memaparkan ada 60 filling station yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

"Masyarakat diharapkan tidak konsentrasi di satu tempat gitu, tapi bisa ke mana-mana. Pramuka itu jumlahnya kecil, ecer saja. Sebenarnya ada tempat lain," tuturnya.

Terkini Lainnya

  • Virus Corona

  • Pasar Pramuka tidak dapat dijadikan sebagai barometer untuk ketersediaan oksigen berskala nasional.

  • Covid-19 di Singapura Alami Peningkatan, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat