androidvodic.com

Pengusaha Bus Nilai Penyekatan Exit Tol Jawa Tengah Tidak Akan Efektif - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menilai rencana penyekatan exit tol Jawa Tengah untuk menekan mobilitas masyarakat di masa PPKM darurat tidak efektif.

Menurutnya, angkutan transportasi tetap akan bisa melintas selama penyekatan tidak dijaga konsisten.

“Selagi yang menjaga penyekatan itu manusia, saya yakin tetap bisa operasi,” ujarnya dihubungi Tribunnews, Rabu (14/7/2021).

Sani, sapaanya, mecontoh penyeberangan Bakauheuni-Merak masih banyak angkutan yang tetap bisa beroperasi.

“Penyeberangan saja kendor kenceng kok aparatnya. Apalagi jalan tol. Intinya aparat harus sinkron satu sama lain, jangan ada istilah yang satu makan pakai ayam, dan yang satu hanya pakai bumbu rendang,” tutur pemilik PO SAN.

Baca juga: Kisah PO NPM, Perusahaan Otobus Tertua di Sumatera Barat, Beroperasi Sejak Zaman Penjajah Belanda

Dia menekankan pentingnya mempersiapkan petugas yang benar-benar menjaga agar tidak ada pergerakan kendaraan/orang.

IPOMI mendukung ketegasan pemerintah dalam menekan angka positif dan kematian akibat Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, seluruh akses jalan tol menuju Jawa Tengah dan 27 exit tol akan ditutup mulai tanggal 16 Juli hingga 22 Juli 2021.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Al-Qudusy mengungkapkan bahwa keputusan tersebut merupakan implementasi dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Baca juga: Menko PMK Ajak MUI Bantu Pemerintah Luruskan Isu Negatif Soal Penanganan Covid-19

"Hasil koordinasi dengan Forkopimda Jawa Tengah, seluruh akses masuk Jawa Tengah ditutup termasuk exit tol di 27 pintu exit tol akan kami tutup total mulai hari Jumat tanggal 16 sampai dengan tanggal 22 Juli," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).

Dengan begitu, Iqbal menyebut bahwa, seluruh masyarakat yang dari Jakarta tidak bisa menuju Jawa Tengah.

"Dari Jakarta tidak bisa ke Jawa Tengah," ujar Iqbal.

Menurut Iqbal, penutupan akses jalan tersebut untuk menekan mobilitas dan pergerakan dari masyarakat di tengah Pandemi Covid-19.

Tujuannya adalah demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Kami imbau untuk masyarakat agar tetap di rumah saja. Ini penting karena untuk menyelamatkan seluruh warga dari bahaya virus corona," tutup Iqbal.

Terkini Lainnya

  • Virus Corona

  • Sani, sapaanya, mecontoh penyeberangan Bakauheuni-Merak masih banyak angkutan yang tetap bisa beroperasi.

  • Covid-19 di Singapura Alami Peningkatan, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat