androidvodic.com

Vaksin Covid Booster Dosis Kedua Mulai Diberikan, Anggota DPR: Demi Lindungi Lansia - News

News, JAKARTA - Pemerintah mulai menyuntikkan vaksin booster dosis kedua. 

Kebijakan itu dinilai sudah tepat, terutama untuk melindungi kelompok berisiko tinggi seperti, penderita komorbid, lansia, dan tenaga kesehatan. 

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan data statistik menunjukkan masih banyak yang meninggal karena Covid-19.

Angka lansia yang harus dirawat di rumah sakit karena Covid-19 juga masih tinggi.

Tenaga kesehatan juga berisiko tinggi karena setiap saat kontak langsung dengan pasien di rumah sakit.   

Karena itu, Rahmad menilai keputusan pemerintah memberikan vaksin booster dosis kedua sudah tepat, terutama untuk kelompok rentan.

Harapannya, korban meninggal dan yang dirawat bisa terus berkurang, penularan virus bisa semakin dicegah.

"Kami mendukung karena lansia, termasuk juga sejawat kita yang bekerja di rumah sakit lebih rentan dan berisiko tinggi. Saya rasa sudah tepat dan wajar pemerintah mengambil kebijakan itu, dalam rangka melindungi dan mengurangi potensi peningkatan hospitality rate," kata Rahmad dalam pernyataannya, Jumat (25/11/2022).

Penyelenggaraan vaksin booster dosis kedua berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia.

Booster dosis kedua menggunakan IndoVac, vaksin Covid-19 produksi dalam negeri. 

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pakar Imbau Pemerintah Ambil Kebijakan Lebih Agresif Suntik Booster

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mendapatkan vaksin booster dosis kedua pada Kamis, 24 November.

Presiden mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap.

Saat ini Indonesia telah menyuntikkan 205 juta dosis vaksin pertama, 172 juta dosis vaksin kedua, 66 juta dosis vaksin penguat pertama, dan 730 ribu dosis vaksin penguat kedua.

"Kenapa kita memerlukan booster? Agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan Covid-19 dari orang ke orang. Ini yang paling penting," kata Presiden.(Willy Widianto)

Terkini Lainnya

  • Virus Corona

  • Tenaga kesehatan juga berisiko tinggi karena setiap saat kontak langsung dengan pasien di rumah sakit.   

  • Covid-19 di Singapura Alami Peningkatan, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan

  • Virus Corona

  • BERITA REKOMENDASI

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat